Bireuen -satupenatv..com
Pemilihan kepala daerah selalu menjadi ajang pesta demokrasi yang penuh dengan janji-janji manis. Bacalon bupati bireuen berlomba-lomba mengeluarkan retorika penuh gula untuk menarik simpati rakyat Bireuen, Namun apakah kita, sebagai rakyat Bireuen, hanya akan menerima semua itu dengan tangan terbuka tanpa pertanyaan?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para Bacalon bupati bireuen berusaha menarik simpati masyarakat dengan berbagai janji perubahan dan perbaikan. Mulai dari infrastruktur yang lebih baik, pelayanan publik yang lebih efisien, hingga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Namun, seiring berjalannya waktu, tak sedikit dari mereka yang ternyata hanya menjadikan janji-janji tersebut sebagai alat untuk meraih kekuasaan.
Lebih miris lagi, ada juga Bacalon bupati bireuen yang berjanji akan menegakkan transparansi dalam pemerintahan. Namun, setelah terpilih, mereka justru terlibat dalam memperkaya diri dengan mensejahterakan keluarga dan kelompok – kelompoknya saja. Janji untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat pun berubah menjadi janji kosong yang hanya tinggal kenangan.
Kita perlu mengingatkan para Bacalon bupati bireuen bahwa politik bukanlah sekadar seni berbicara, melainkan seni berbuat.
Ketika mereka berjanji akan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan memberantas korupsi, kita perlu menuntut transparansi dan bukti nyata.
Ketika mereka berjanji akan memperbaiki infrastruktur, kita harus melihat hasil nyata di lapangan, bukan hanya dalam kata -kata di media-media online saja yang penuh warna.
Jadi, dalam pemilihan bupati Bireuen kali ini, mari kita menjadi rakyat yang pandai. Jangan mudah terbuai oleh janji manis. Tuntut bukti nyata, awasi tindakan mereka, dan pastikan bahwa pemimpin yang kita pilih adalah mereka yang mampu mewujudkan kata-kata menjadi kenyataan. Karena pada akhirnya, tindakan nyata lah yang akan membawa perubahan, bukan sekadar kata-kata manis yang hanya menjadi angin lalu.
Oleh: Zulfikar (Pemerhati Aceh)