Aceh Timur – 07 Oktober 2024 Dengan adanya surat yang telah beredar di kalangan WhatsApp media grop di kabupaten aceh timur. Yang berbunyi, dengan adanya surat terbuka untuk pemimpin aceh timur (bapak pj bupati dan bapak sekda).
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu, salam hormat kami. Untuk pimpinan tertinggi di kabupaten aceh timur, pimpinan yang menjadi panutan untuk kami abdi negara ASN di kabupaten aceh timur.
Dalam kesempatan ini, izinkan kami menyampaikan kesempatan keluh kesah kami. Yang sudah terlalu lama, yang kami pendam. Untuk kami utarakan, rasa-rasanya berdiam diri bukan menjadi pilihan saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disaat kebutuhan semangkin mendesak, disaat kinerja di tuntut maksimal. Disaat inovasi tiada henti, kami ingin menyuarakan batin kami. Yang selayaknya berteriak, tapi dengan segala keadaan. Tidak kami lakukan menjaga marwah pemerintahan kabupaten aceh timur, tetap kondusif.
Kami mengenal bapak sebagai pimpinan yang rendah hati. Berdedikasi dan punya motivasi dan semangat tinggi untuk membangun negeri, dimasa kepemimpinan yang sementara ini. Kami harap bapak dapat memberikan angin segar dan perubahan terhadap manajemen pemerintahan, khususnya kepegawaian.
Tolong bapak telaah dan revisi peraturan bupati terdahulu, tentang tpp yang menyatakan dapat dibayar terlambat. Jangan regulasi tentang tpp ini, diakali sesuai pesan titipan pihak yang mementingkan kepentingan politik dan pribadi.
Pembayaran tunjangan yang tertunda, terpangkas tanpa alasan jelas. Membuat kami, berpikir berkali-kali. Untuk bekerja sepenuh hati, melalui kesempatan ini. Kami mohon bukakanlah sedikit pintu hati bapak, untuk memposisikan diri sebagai kami. Abdi negara pulang pergi, langsa-idi. Dituntut untuk tetap berdedikasi, tetapi masih ada hak-hak kami tidak terpenuhi.
Kami juga tahu diri bahwa masih banyak ASN dengan tanggung jawab yang belum juga terpenuhi. Yang memang layak dievaluasi, namun mohon jangan bapak men-generalisasi. Karena tidak semua dari kami duduk di warung kopi, dengan segala hormat. Kami mohon perhatikan kesejahteraan kami, jangan hak kami di amputasi.
Kami tahu aceh timur, sebenarnya punya sumber daya berlimpah cuma butuh pemimpin yang menjujung tinggi kejujuran dan bekerja dengan hat.
Semoga surat ini, menjadi silaturahmi kami ke bapak. Mewakili semua suara hati dari ASN yang di aceh timur saat ini,
jangan bapak dengar lagi. Masukan yang tidak mementingkan kepentingan ASN aceh timur, bapak tentu punya prinsip pribadi yang layak dijunjung tinggi. Semoga bapak dan keluarga sehat dan dalam lindungan Allah SWT, hormat kami. Perwakilan ASN aceh timur tersebut yang secara terbuka itu.
Namun, ketika wartawan media online ini. Melangsirkan surat terbuka itu. Kepada pj bupati aceh timur tersebut, melalui chat whatsapp selularnya. Kemarin, rabu 02 oktober 2024 sekitar pukul.16.35.wib. Juga meminta tanggapan komentarnya kepada pj bupati aceh timur tersebut.
Menurutnya, dia langsung merespon dan membalasnya kepada wartawan media online ini. “saya pelajari lagi”, imbuhnya secara singkat. Memaparkan, pada saat itu juga sekitar pukul.16.38.wib. Ada pun dalam pantauan wartawan media online ini, semenjak pj bupati aceh timur. Sebutan sapaan “amrullah” itu Selama menjabat selaku pj bupati aceh timur, disinyalir terkesan mandul. Dan juga tidak ada tindak lanjut kinerjanya selama dia menjabat, bak pepatah mengatakan. Pj bupati aceh timur sekarang ini, layaknya seperti boneka saja. Hanya dapat diam, dan tidak adanya kinerja terhadap masyarakat atau pun kepeduliannya kepada pihak ASN terkait adanya amputasi dana anggaran tpp yang beberapa bulan tidak terbayarkan oleh pihak pemkab aceh timur, disinyalir terkesan dugaan lebih banyak korupsinya dari pada kinerjanya di dalam tubuh pemkab aceh timur itu.
Berlanjut juga, terhadap pihak aparat penegak hukum (APH)-nya. Pantang terpantau peng segepok rupiah, maka. Para bandit korupsi di aceh timur, terkesan menjadi peliharaan pihak APH baju coklat mau pun pihak aparat hukum jaksanya. Maka kembali berlomba-lomba lah pihak APH nya, saling-saling membentuk ATM berjalan kepada para bandit berdasi atau pun para bandit korupsi. Lebih mementingkan isi kantong mereka, dari pada penegakan hukum secara presisi. Lebih penting memperkaya dirinya mereka, dari pada menyelamatkan dana anggaran negara untuk masyarakat yang belum sejahtera