Jakarta – Beda sekali antara PPN (income tax) dan PPn yang sudah di ketok oleh DPR RI (setuju) agar pemerintah memberlakukan PPn 12 % yang sebelumnya hanya 10 %.Kenaikan PPn akan berdampak pada semuanya seperti rokok, pasta gigi pasti di beli oleh semua masyarakat (kaya /miskin).
Rektor UNINDRA Prof Dr Soemaryoto mengatakan Dengan kenaikan PPn ekonomi yang sudah agak kolaps maka resesi makin terlihat kedepan nampaknya.
Contoh pada kegiatan pameran mobil beberapa waktu yang lalu nampak daya beli masyarakat menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Memang untuk menarik uang masyarakat yang paling gampang adalah melalui PPn untuk membayar utang bahkan bisa menarik utang lagi jika defisit APBN, ujarnya. Kamis (19/10)
Target 2045 sebagai negara maju nampak berat jika tidak mundur saja sudah bagus , kondisi stagnan saja sudah bersyukur.
Cara BPS (Badan Pusat Statistik) mengihitung makro banyak yang tidak akurat seperti menghitung pajak atau konsumen data tidak akurat (valid) . Bahwa ekonomi makro untuk kebijakan, ekonomi makro tidak bisa di hitung contoh di hitung pada awal bulan untuk stok name tidak selesai wilayah tidak semua akhir bulan di umumkan maka hal ini ada lag. Apalagi sensus penduduk pada awal di hitung cukup tetapi pada akhir kurang karena ada yang hamil, sakit bahkan pindah ke luar negeri dan lain lain bebernya
Dengan kenaikan PPn barang jadi semakin mahal. Hal ini berdampak negatif terhadap ekonomi orang semakin banyak yang miskin, daya beli kurang menilai tahun 2025 ekonomi lesu.
Contoh mobil yang tadinya 100 jt naik PPn 12% maka jadi 112 juta
Padahal di negara ASEAN PPn hanya 5 % hal itu menunjukan kondisi perekonomian baik
” Kalau untuk menaikan pajak PPh (pajak tertutup) untuk orang orang kaya mungkin sulit seperti kerahasian bank, menabung pada emas kalau dari antam bisa terdeteksi. Contoh UNINDRA saja di tanya oleh petugas pajak karena mahasiswa yang banyak tetapi ada yang cuti bahkan menungak bayar uang kuliah hal ini tentu harus ada pengecualian, (beda), ” tambahnya.
Pemerintahan yang akan datang (baru) berat seperti mobil yang sudah rusak maka perlu perbaikan (pada pemerintahan yang lalu).(Gusdin)