Jakarta – Ketua Umum Solidaritas Pemersatu Bangsa Indonesia (SPBI), Dr. Iswadi, M.Pd. menanggapi dengan bijak terkait belum masuknya namanya dalam Kabinet Zaken yang diumumkan Presiden Prabowo. Meski belum terpilih sebagai Menteri Pendidikan, Dr. Iswadi menekankan bahwa keputusan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.
“Ini sudah menjadi pilihan Pak Prabowo, sesuai pertimbangan politik yang matang. Kita harus mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada sekadar nama,” ujar Dr. Iswadi kepada wartawan pada Minggu (20/10).
Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini juga menyoroti bahwa pengumuman Kabinet Zaken memicu diskusi dan spekulasi di berbagai kalangan. Dalam situasi politik yang dinamis, posisi Menteri Pendidikan diharapkan diisi oleh sosok yang memiliki kepemimpinan tangguh, visi progresif, serta pemahaman mendalam tentang permasalahan pendidikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai seorang akademisi, Dr. Iswadi menekankan pentingnya transparansi dalam proses seleksi jabatan publik, terutama di sektor pendidikan. “Pendidikan adalah isu yang sangat kompleks, bukan hanya soal kurikulum tetapi juga menyangkut ketidakmerataan akses dan tantangan di daerah terpencil,” jelasnya. Menurutnya,Menteri Pendidikan harus mampu membangun sistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
Meski belum terpilih, Dr. Iswadi melihat ini sebagai momen refleksi pribadi. “Jabatan adalah amanah besar yang memerlukan kesiapan mental, spiritual, dan intelektual,” ungkapnya. Ia juga menegaskan bahwa jabatan bukan satu-satunya jalan untuk berkontribusi. Sebagai akademisi, Dr. Iswadi percaya dirinya masih memiliki ruang luas untuk terus berjuang memperbaiki pendidikan Indonesia.
Dalam pandangannya, pendidikan harus diarahkan pada pembangunan karakter, literasi digital, dan penanaman nilai kebangsaan. Ia menilai pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk memperkuat sistem pendidikan. “Tanggung jawab pendidikan tidak bisa hanya di pundak pemerintah. Semua elemen masyarakat harus terlibat aktif,” tegasnya.
Dr. Iswadi juga menyampaikan doa dan harapannya kepada sosok yang terpilih sebagai Menteri Pendidikan,dia berharap figur tersebut mampu mendengarkan aspirasi dan berkomitmen untuk melakukan perubahan nyata.
Meski tidak masuk dalam kabinet, Dr. Iswadi tetap optimis melanjutkan kiprahnya di dunia pendidikan. Baginya, pengabdian terhadap pendidikan adalah tugas abadi yang harus dijalankan oleh setiap individu yang peduli pada masa depan generasi muda.
“Mari kita terus berkarya dan berinovasi untuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik,” tutup Dr. Iswadi.