Banda Aceh,SatupenaTv.com
Siapapun Gubernur Aceh kedepan, Mutu Pendidikan mendesak dibenahi Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Aceh, pemerintah bersama berbagai pemangku kepentingan, termasuk sekolah, lembaga pendidikan, dan masyarakat, perlu meluncurkan serangkaian program strategis untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Aceh. Langkah ini dilakukan mengingat pentingnya pendidikan berkualitas dalam membangun generasi yang kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global. Jumat (15/11/2024)
Di Aceh, tantangan untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi perhatian khusus. Data terbaru menunjukkan bahwa peringkat mutu pendidikan di Aceh saat ini, Data tahun 2023 berada pada posisi ke-27 dari 34 provinsi di Indonesia. Posisi ini mengindikasikan adanya sejumlah tantangan, seperti kesenjangan fasilitas, kekurangan tenaga pengajar berkualitas di daerah-daerah terpencil, dan minimnya akses terhadap sumber daya pembelajaran modern. Pemerintah Aceh, didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ), perlu berfokus untuk mengejar ketertinggalan ini melalui berbagai inisiatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu inisiatif utama yang bisa diluncurkan adalah program pelatihan dan pengembangan guru secara berkelanjutan. Program ini mencakup pelatihan bagi guru-guru di Aceh untuk meningkatkan kompetensi dalam metode pembelajaran berbasis teknologi dan keterampilan abad ke-21. Pelatihan ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan kualitas pengajaran dan membantu guru untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mendukung proses belajar mengajar.
Selain itu, pemerintah daerah memperluas akses terhadap sumber daya pembelajaran digital melalui platform online yang dapat diakses oleh siswa dan guru di seluruh Aceh. Di wilayah-wilayah yang masih memiliki keterbatasan akses internet, pemerintah bekerjasama dengan operator telekomunikasi untuk menyediakan jaringan yang lebih baik sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan optimal.
Dr. Syarfuni, M.Pd., seorang pakar pendidikan, mengatakan bahwa perbaikan peringkat pendidikan Aceh membutuhkan peningkatan dukungan infrastruktur sekolah, seperti renovasi bangunan, penyediaan perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga.
“Untuk meningkatkan mutu pendidikan, kita tidak hanya perlu meningkatkan kualitas pengajaran, tetapi juga menyediakan fasilitas yang mendukung siswa belajar secara aktif dan kreatif,” ujar Dr. Syarfuni.
Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengatasi kesenjangan antara sekolah di perkotaan dan pedesaan di Aceh.
Langkah lain yang diambil adalah penyediaan beasiswa untuk siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu serta insentif bagi guru yang mengajar di daerah-daerah terpencil di Aceh. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan mendorong pemerataan akses pendidikan berkualitas di provinsi ini.
Dengan adanya berbagai upaya ini, pemerintah berharap mutu pendidikan di Aceh dapat meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya diharapkan memperbaiki peringkat Aceh secara nasional, tetapi juga membentuk generasi muda Aceh yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang tangguh untuk membangun masa depan daerah dan bangsa yang lebih baik.(**)