SAPA, Menilai Debat Kandidat Terlalu Formal dan Kurang Merepresentasikan Kemampuan Nyata Calon Pemimpin

- Editor

Tuesday, 19 November 2024 - 06:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Aceh,satupenatv.com

Dalam rangka mewujudkan demokrasi yang bermartabat dan transparan, Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mendesak Komisi Independen Pemilihan (KIP) di Aceh untuk menggelar debat calon gubernur, bupati, dan walikota selanjutnya tanpa menggunakan teks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua SAPA, Fauzan Adami, menegaskan bahwa langkah ini penting untuk menguji langsung kapasitas, wawasan, dan keaslian ide yang dimiliki para kandidat.

“Debat kandidat seharusnya menjadi panggung untuk menunjukkan kemampuan asli seorang calon pemimpin. Penghapusan teks akan memastikan masyarakat dapat menilai kemampuan berpikir kritis, penguasaan isu, dan penyampaian solusi secara mandiri oleh para kandidat,” kata Fauzan. Selasa 19 November 2024.

SAPA menilai debat kandidat selama ini terlalu formal dan kurang merepresentasikan kemampuan nyata para calon pemimpin. Dengan menghapus penggunaan teks, masyarakat dapat melihat siapa yang benar-benar siap memimpin, memahami persoalan daerah, dan memiliki solusi konkret tanpa tergantung pada skrip atau tim bayangan.

“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu berbicara lugas, jujur, dan memahami permasalahan tanpa perlu diarahkan. Masyarakat Aceh layak mendapatkan transparansi penuh dari para kandidat yang akan memimpin mereka,” tegas Fauzan.

SAPA menyampaikan bahwa debat tanpa teks juga akan menjadi parameter objektif dalam menilai sejauh mana kandidat memahami isu-isu strategis yang dihadapi Aceh, termasuk masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pengelolaan sumber daya alam.

Baca Juga:  Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Bener Meriah Berikan Pembinaan Terkait GAMAWAR Di Desa Jamur Ujung.

“Ini bukan hanya soal gaya debat, tapi soal substansi dan keaslian. Pemimpin yang tidak mampu tampil tanpa teks, menunjukkan kelemahan dalam memahami persoalan dan mengambil keputusan. Hal ini dapat menjadi indikasi ketidakmampuan mereka dalam menjalankan tugas pemerintahan,” tambahnya.

Fauzan juga mengajak KIP Aceh untuk mengambil langkah progresif dengan mengadopsi format debat ini. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan upaya memperkuat demokrasi yang lebih transparan dan akuntabel.

“Aceh membutuhkan pemimpin yang kuat dan mandiri, bukan yang hanya berperan sebagai corong dari pihak-pihak tertentu,” ungkapnya.

Selain itu, Fauzan meminta semua pihak, termasuk masyarakat, tokoh masyarakat, dan lembaga pemantau pemilu, untuk mendukung gagasan ini sebagai bagian dari proses demokrasi yang sehat.

“Ini adalah langkah untuk memastikan bahwa demokrasi di Aceh tidak hanya menjadi formalitas, tetapi benar-benar menghasilkan pemimpin yang kredibel dan kompeten,” katanya.

Usulan ini, menurut SAPA, merupakan wujud tanggung jawab moral kepada masyarakat Aceh. Fauzan berharap debat tanpa teks menjadi tradisi baru yang tidak hanya meningkatkan kualitas pemilu, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi di Aceh.

“Rakyat Aceh tidak butuh pemimpin yang hanya pandai membaca teks, melainkan sosok yang memiliki integritas, keberanian, dan pemahaman mendalam terhadap masalah-masalah daerah. Kami optimis, langkah ini akan membawa Aceh ke arah demokrasi yang lebih baik,” pungkas Fauzan Adami.(**)

Berita Terkait

Kapolres Lhokseumawe Hadiri Pelantikan Pengurus JMSI, Dukung Peran Media dalam Pembangunan
Polres Lhokseumawe Sukses Kawal Debat Publik Kedua Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Wujud Kepedulian Babinsa Bersama Warga Gotong Royong di Desa Paya Kolak
IRT Penjual Nasi Ditangkap Satresnarkoba Polres Aceh Tenggara Terkait Peredaran Narkotika Jenis Sabu
Kepedulian Sosial: Polres Pidie Jaya Gelar Kegiatan BINROHTAL Dan Santunan Anak Yatim
Pengendara Sepmor Meninggal Dunia !! Tawon Masuk Ke Dalam Helm Pengemudi
Di Fitnah Ceraikan UAS Dengan Syech Fadil HRB : UAS Kampanye Untuk Saya, Ada Apa Dengan Syech Fadhil, Bijaklah…!!
Tahap II, Penyidik Unit II Tipidter Serahkan Tersangka Dan Barang Bukti Ke Jaksa
Berita ini 21 kali dibaca

Berita Terkait

Tuesday, 19 November 2024 - 06:12 WIB

Polres Bireuen Turunkan Sebanyak 500 Personil Untuk Mengamankan Debat Publik Pilkada 2024

Monday, 18 November 2024 - 20:24 WIB

Pasangan Mu’Min Dinilai Unggul Dalam Penguasaan Materi Debat

Monday, 18 November 2024 - 09:42 WIB

Tgk. Abdul Aziz Asal Pidie Laweung Raih Juara 1 di Program KREASI (Kreativitas Santri Indonesia)

Sunday, 17 November 2024 - 08:49 WIB

Menteri Ekonomi Kreatif Riefky Harsya Kunkur ke Aceh Bireuen

Sunday, 17 November 2024 - 07:33 WIB

Dinas Syariat Islam Aceh merayakan Maulid Nabi SAW

Sunday, 17 November 2024 - 07:28 WIB

Pj.Bupati Bireuen membuka sacara resmi Pelaksanaan MTQ ke 37

Saturday, 16 November 2024 - 23:34 WIB

Pilkada Tahun 2024 KIP Kabupaten Bireuen Gelar Konferensi Pres

Saturday, 16 November 2024 - 04:22 WIB

PJ Bupati Bireuen Bertindak Inspektur Apel Siaga Pilkada 2024

Berita Terbaru

Aceh Timur

DKPLUH Aceh Timur Lakukan Koordinasi Dan Sinergitas P3L

Thursday, 21 Nov 2024 - 08:19 WIB