Oleh : Pujo Prayetno.
SatupenaTV.com:.Menjadi seorang jurnalis adalah perjalanan penuh dinamika yang menawarkan suka dan duka tersendiri. Salah satunya Jurnalis memiliki kesempatan bertemu dengan berbagai tokoh, mulai dari pejabat, selebritas, hingga orang biasa dengan berbagai macam kisah yang luar biasa, dan disitulah disetiap liputan akan menjadi peluang untuk belajar hal hal baru.
Kita akan merasa bangga ketika berhasil membawa isu penting ke perhatian publik, terutama jika itu berujung pada perubahan positif di masyarakat.
Selain itu, menjadi seorang jurnalis juga akan menambah berbagai pengalaman, di mana ada beberapa hal yang menjadi kisah yang tidak akan terlupakan seperti, ketika
liputan di berbagai tempat dan situasi, seperti acara besar, lokasi konflik, atau peristiwa bersejarah, memberikan pengalaman unik yang tidak dimiliki banyak profesi lain.
Seorang jurnalis juga dituntut memiliki adrenalin dan Keberanian,
menangkap momen kritis atau melaporkan berita langsung dari tempat kejadian memberikan sensasi tersendiri yang memacu adrenalin.
Disisi lain dukanya bagi seorang jurnalis manakala tekanan waktu dan tanggung jawab dalam
Deadline yang ketat dan tuntutan untuk memberikan informasi akurat bisa menjadi beban besar. Kesalahan kecil pun dapat berdampak besar.
Jurnalis juga sering menghadapi risiko, terutama saat meliput di zona konflik, bencana, atau isu kontroversial yang bisa memicu ancaman.
Sementara gaji dan penghargaan yang terkadang tidak memadai, dan bahkan banyak jurnalis yang tidak memiliki penghasilan tetap dan hal itu membuat banyak jurnalis mengeluhkan penghasilan yang tidak sebanding dengan risiko dan usaha yang mereka lakukan.
Tidak cukup disitu saja, Sorang jurnalis juga mendapat berbagai tekanan sosial dan bahkan politik,
ada kalanya jurnalis harus menghadapi tekanan dari pihak-pihak yang tidak senang dengan pemberitaan mereka. Hal ini bisa berupa ancaman fisik, tuntutan hukum, atau bahkan sensor.
Oleh sebab itu profesi jurnalis adalah panggilan hati yang membutuhkan dedikasi, keberanian, dan idealisme. Meski penuh tantangan, banyak jurnalis tetap setia menjalani profesi ini karena keyakinan mereka akan pentingnya menyampaikan kebenaran dan memberikan suara bagi mereka yang tidak terdengar.
Penulis : Pujo Prayetno: