Jakarta Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan jika penunjukan orang nomor satu di TNI AL tersebut adalah hak prerogatif presiden sebagai panglima tertinggi. “Dlam memilih KSAL baru, presiden tentu akan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk rekam jejak, kompetensi, serta kemampuan kandidat untuk mewujudkan visi besar pemerintah di sektor pertahanan, terutama dalam mendukung agenda Astacita,” ucap Fahmi.
Hal yang sama juga dikatakan Pakar militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, menurutnya presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan siapa yang akan ditunjuknya menjadi calon pengganti KSAL Laksamana Muda Muhammad Ali. “Meski harus bergantian namun pada kenyataannya presiden yang menentukan siapa yang akan menjabat,” katanya.
Sosok Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma digadang-gadang sebagai salah satu kandidat potensial untuk menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), menggantikan M. Ali yang akan memasuki masa pensiun.
Erwin dinilai layak menduduki jabatan KSAL karena memiliki rekam jejak, pengalaman strategis, dan kepemimpinannya di berbagai posisi penting.
“Dari sisi pengalaman strategis tentu tidak diragukan lagi, pernah menjabat sebagai Pangkoarmada I dan Pangkogabwilhan I,” ujar Pengamat Politik Adib Miftahul kepada wartawan, Jumat 20 Desember 2024.
Mantan KSAL era Megawati Soekarno Putri, Laksamana Purn Kent Sondakh yang menilai Laksdya Erwin sangat layak menduduki posisi KSAL. “Kalau pertanyaan apakah layak, maka jawabnya sangat layak,” kata Kent Sondakh.
Kent menilai bahwa selain sosok yang santun, Laksdya Erwin dinilai pintar. “Laksdya Erwin pintar,moral bagus, jujur, low profile, santun, telah melewati jenjang jabatan dan karier yang sempurna,” ujar Kent menegaskan.