Malang, SatupenaTV.com – 11 Februari 2025 – Kelompok Kerja Guru Agama Kabupaten Malang menggelar workshop bertajuk “Proses Pembelajaran Berbasis Deep Learning dalam Mewujudkan Pendidikan yang Bermutu, Berkualitas, dan Berbudi Pekerti.” Kegiatan ini diikuti oleh para guru agama se-Korwil Malang dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran agama melalui pemanfaatan teknologi deep learning.
Dalam workshop ini, peserta mendapatkan pelatihan intensif mengenai penerapan metode deep learning dalam berbagai aspek pembelajaran agama. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan konsep dasar deep learning, pengembangan materi ajar berbasis teknologi, serta strategi evaluasi pembelajaran yang efektif dan inovatif. Workshop ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, termasuk Kepala Kementerian Agama Kabupaten Malang, Drs. Sahid, MM, serta pakar pendidikan dan teknologi informasi.
Ketua Kelompok Kerja Guru Agama Kabupaten Malang, Bahrudin, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan bahwa workshop ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi guru agama dalam menghadapi tantangan era digital.
“Workshop ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi guru agama dalam menghadapi tantangan era digital,” ujar Sutrisno, S.Pd., M.Pd., selaku Koordinator Wilayah Gondanglegi. “Dengan menguasai teknologi deep learning, para guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan efektif bagi siswa.”
Selain membahas aspek teknis, workshop ini juga menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai budi pekerti dalam pembelajaran. Peserta diajak untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi deep learning dapat digunakan untuk memperkuat nilai-nilai agama dan moral dalam membentuk karakter siswa yang unggul.
Workshop ditutup dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman antar peserta. Antusiasme tinggi terlihat dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang berlangsung selama kegiatan. Para peserta berharap workshop ini menjadi langkah awal transformasi pembelajaran agama di Kabupaten Malang menuju pendidikan yang lebih bermutu, berkualitas, dan berbudi pekerti.
Diharapkan, kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan pelatihan lanjutan serta pendampingan bagi para guru agar implementasi deep learning dalam pembelajaran agama dapat berjalan secara optimal. (Bagio)