Jombang, 27 April 2025 | satupenatv.com
Dalam gelaran acara yang sarat dengan makna strategis dan nuansa kebangsaan, Kepala Personal Informasi Negara Republik Indonesia (PINRI), Dr. H. Soeprapto Ragil Putro, SH., MH., secara resmi menutup kegiatan Retreat Peningkatan Kapasitas yang diselenggarakan selama tiga hari penuh, dari 25 hingga 27 April 2025, di Jombang, Jawa Timur.
Retreat ini tidak hanya menjadi agenda internal semata, namun merupakan bagian dari upaya sistematis PINRI untuk memperkuat struktur, moral, dan karakter aparatur intelijen negara. Bertemakan “Soliditas, Integritas, dan Loyalitas dalam Satu Komando”, kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran strategis PINRI dari berbagai wilayah Indonesia.
Dalam pidato penutupannya, Dr. Soeprapto Ragil Putro, SH. MH. menyampaikan secara lugas bahwa tantangan intelijen negara semakin kompleks dan membutuhkan konsistensi dalam karakter serta kesatuan arah dalam tindakan. Ia menggarisbawahi bahwa tidak ada ruang untuk ego sektoral maupun gerakan individual di luar garis komando resmi.
> “Soliditas dan loyalitas adalah fondasi kita. Tanpa itu, kita bukan kekuatan intelijen negara, tetapi hanya sekelompok individu yang berjalan tanpa arah. Oleh karena itu, prinsip Satu Komando dan Satu Pintu: Kepala PINRI adalah final dan tidak bisa ditawar,” tegasnya di hadapan seluruh peserta.
Retreat yang berlangsung intensif ini mencakup berbagai materi pelatihan, simulasi skenario keamanan, serta sesi konsolidasi nilai-nilai dasar kelembagaan. Tujuannya jelas: membentuk insan intelijen yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga tangguh secara moral dan loyal dalam struktur.
Dr. Soeprapto Ragil Putro, SH. MH. menekankan pentingnya membangun character building dalam tubuh PINRI. Menurutnya, kemampuan teknis dan kecerdasan analitis saja tidak cukup jika tidak ditopang oleh kepribadian yang beretika dan komitmen terhadap tugas negara.
> “Kita tidak sedang membentuk aparat biasa. Kita membentuk garda terdepan dalam penjagaan informasi dan keamanan strategis bangsa. Maka integritas adalah harga mati,” ujarnya tegas.
Kepala PINRI juga mengingatkan bahwa penyimpangan sekecil apa pun—baik dalam bentuk penyalahgunaan informasi, penyimpangan wewenang, maupun upaya membentuk fraksi internal—akan ditindak tegas. Ia secara terbuka menyatakan tidak akan ragu mencopot atau menindak siapa pun yang merusak integritas lembaga.
Meski mengakui masih ada keterbatasan dari segi materi pelatihan dan sarana prasarana, Kepala PINRI menyatakan bahwa organisasi akan terus berkembang dan memperkuat sumber dayanya. Ia mengajak seluruh anggota untuk aktif berinovasi, memberikan masukan, dan berpartisipasi dalam transformasi kelembagaan.
> “Saya bukan Kepala yang anti kritik, tapi saya anti pada pengkhianatan. Kita akan terus berbenah, bukan hanya secara teknis, tapi juga struktural dan budaya kerja,” katanya.
Ia juga mendorong agar kegiatan semacam ini menjadi agenda rutin. “Retreat seperti ini bukan sekadar pelatihan, tapi mekanisme penyegaran sistem dan pembaruan arah organisasi. Ini harus kita jadikan tradisi yang berkelanjutan.”
Retreat ini menjadi lebih dari sekadar pelatihan biasa. Ini adalah momen penguatan jati diri institusi. Dalam suasana yang khidmat namun dinamis, peserta tidak hanya mendapatkan materi pelatihan, tetapi juga mengalami proses pemurnian semangat pengabdian. Setiap peserta kembali dipertemukan dengan alasan mendasar kenapa mereka memilih menjadi bagian dari PINRI: menjaga kepentingan strategis negara dengan penuh kesetiaan.
Penutupan acara dilakukan secara simbolis melalui penyerahan Sertifikat dan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada seluruh peserta, diiringi dengan pembacaan semangat Loyalitas PINRI yang dipimpin langsung oleh Kepala PINRI.
> “Kita adalah satu tubuh, satu suara, dan satu arah. Tidak ada yang lebih tinggi dari kepentingan bangsa. Dan di PINRI, hanya ada satu pintu—pintu integritas.”
Retreat ini menjadi batu loncatan penting dalam pembangunan institusi intelijen yang modern, terstruktur, dan bermartabat. PINRI kini bersiap melangkah menuju masa depan dengan arah yang lebih pasti dan komando yang lebih solid.
(Ad1/Fajar Laporan Eksklusif satupenatv.com)