Dr. Iswadi Kembali Soroti Urgensi Kesejahteraan Guru di Indonesia

- Editor

Saturday, 10 May 2025 - 00:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd , kembali menyuarakan keprihatinannya terhadap kondisi para pendidik di Indonesia. Dengan tegas namun penuh harapan, beliau menekankan bahwa kemajuan pendidikan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana negara memperlakukan guru, terutama dalam hal kesejahteraan ekonomi, sosial, dan profesional.

Menurut Dr. Iswadi, guru adalah pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Tanpa guru yang sejahtera, mustahil menciptakan generasi bangsa yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Namun sayangnya, kesejahteraan guru masih menjadi persoalan klasik yang belum tuntas ditangani, khususnya bagi guru honorer yang tersebar di pelosok negeri.

“Guru bukan sekadar profesi, melainkan panggilan jiwa. Tapi bagaimana seorang guru bisa mendidik dengan sepenuh hati jika mereka sendiri hidup dalam tekanan ekonomi?” ujarnya dengan nada tegas.

Dr. Iswadi memaparkan adanya kesenjangan yang cukup mencolok antara guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dan guru honorer. Ia menyoroti bahwa banyak guru honorer yang telah mengabdi selama belasan hingga puluhan tahun hanya menerima honor di bawah standar upah minimum regional. Kondisi ini, menurutnya, bukan hanya tidak adil, tetapi juga melemahkan motivasi dan semangat mengajar.

Ia pun mendesak pemerintah untuk lebih serius dalam menjalankan kebijakan afirmatif terhadap guru honorer, termasuk percepatan pengangkatan guru honorer menjadi ASN atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta penyesuaian honorarium yang layak selama proses transisi tersebut berlangsung.

“Jangan biarkan mereka yang telah berjasa mencerdaskan bangsa hidup dalam ketidakpastian. Kesejahteraan bukanlah kemewahan, tapi hak dasar setiap guru,” tegasnya.

Dalam pandangannya, Dr. Iswadi menjelaskan bahwa kesejahteraan guru berkorelasi langsung dengan kualitas pembelajaran. Guru yang sejahtera secara ekonomi lebih mampu fokus dalam mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Mereka tidak perlu terbebani dengan kebutuhan finansial harian yang dapat mengganggu konsentrasi dan dedikasi mereka di kelas.

“Coba bayangkan guru yang harus mengajar di pagi hari dan bekerja sampingan di malam hari hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kapan mereka punya waktu untuk merancang pembelajaran yang bermutu?” tanyanya retoris.

Baca Juga:  Warga Sergap Pencuri Pompa Air, Kini Pelaku Berlebaran di Sel Polsek Baitussalam

Ia menegaskan bahwa investasi pada kesejahteraan guru sejatinya adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Pendidikan yang kuat hanya akan lahir dari guru-guru yang dihargai, baik secara moral maupun material.

Lebih lanjut, Dr. Iswadi mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk duduk bersama dan membangun sistem yang adil bagi para guru. Ia menilai bahwa anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN seharusnya dapat dialokasikan lebih proporsional untuk mendukung kesejahteraan guru, termasuk peningkatan tunjangan, pelatihan berkala, serta pengembangan karier yang transparan.

Ia juga menekankan perlunya peran aktif pemerintah daerah dalam menyalurkan dana BOS dan bantuan lainnya secara tepat sasaran, serta memastikan tidak ada penyimpangan yang merugikan guru. Pengawasan yang ketat dan evaluasi berkala harus dilakukan agar setiap kebijakan benar-benar berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan para pendidik.

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut juga menyoroti pentingnya mengangkat kembali martabat guru di tengah masyarakat. Ia menyayangkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, profesi guru sering kali dipandang sebelah mata, padahal kontribusi mereka sangat besar dalam membentuk karakter dan kecerdasan bangsa.

Ia mendorong adanya gerakan nasional yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk menghormati dan menghargai guru, tidak hanya pada momen Hari Guru Nasional, tetapi setiap hari dalam tindakan nyata.

“Mari kita jadikan guru sebagai profesi yang terhormat dan membanggakan. Bukan hanya dengan pujian, tapi dengan kebijakan yang berpihak dan anggaran yang nyata,” pungkasnya.

Seruan Dr. Iswadi ini kembali menjadi pengingat bahwa di balik setiap kemajuan pendidikan, selalu ada guru yang berdiri teguh, walau kadang dengan pengorbanan yang tak terlihat. Memperjuangkan kesejahteraan guru bukan sekadar urusan angka, tetapi soal penghormatan terhadap mereka yang setiap hari mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berita Terkait

BCM CFD Taman Blambangan Tetap Bertahan, DPRD Nyatakan Tak Ada Dasar Relokasi
Wakil Bupati Alzaizi Pidie Hadiri Rapat Paripurna, Penutupan Pembahasan Rancangan Qanun RPJMD Tahun 2025-2029
Kalapas Lumajang dan Bupati Bahas Sinergi Pembinaan Warga binaan, Kesehatan, Ketahanan Pangan, dan Remisi HUT RI ke-80
Kapolres Pidie Gelar Jumat Curhat: Bahas Masalah Air Pertanian, Narkoba, dan Keamanan Warga
Literasi Merdeka! Kabar Tujuh Ajak Pelajar Aceh Tamiang Menulis untuk Negeri
Muspika Kecamatan Titeu Gelar Shalat Istisqa, Waled Marzuki Sampaikan Khutbah
Dr. Iswadi: Prabowo Tunjukkan Jiwa Besar Lewat Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto
Wujud Kepedulian Babinsa Melaksanakan Komsos Bersama Masyarakat
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Saturday, 26 July 2025 - 04:14 WIB

Sekum FRJRI Arul Kunjungi Balita Penderita Hygroma Toli Sinistra di Kronjo, Serukan Kepedulian Pemkab Tangerang

Friday, 18 July 2025 - 03:09 WIB

Dr. Iswadi, M.Pd: Sosok Dosen Humanis yang Mengakar dalam Ingatan Mahasiswa

Wednesday, 16 July 2025 - 07:08 WIB

Kejari Kota Bekasi Peringati HUT ke 25 IAD Gelar Bakti Sosial

Tuesday, 15 July 2025 - 10:03 WIB

Cegah Stunting, Lanud Husein.S Distribusikan Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil dan Balita

Saturday, 28 June 2025 - 11:33 WIB

Sekretaris Umum FRJRI Arul Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79: “Polri Tegak dalam Hukum, Humanis dalam Pengabdian

Tuesday, 10 June 2025 - 15:15 WIB

Pengurus KODRAT Kab. Tangerang Audiensi dengan Dandim 0510/Tigaraksa, Bahas Pembentukan Satlat Tarung Derajat

Sunday, 8 June 2025 - 11:21 WIB

FRJRI Desak Bareskrim Polri Tindak Tegas Galian Tanah Ilegal di Kronjo: “Jangan Tutup Mata Lagi!”

Monday, 5 May 2025 - 11:21 WIB

Brimob Jateng Unjuk Taring di Markas Kopassus

Berita Terbaru