Redelong, SatupenaTv.com.– Aspirasi pemekaran wilayah di Aceh kembali menggeliat. Setelah sempat meredup beberapa tahun terakhir, semangat pembentukan Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) kembali membara. Langkah awal menuju kebangkitan perjuangan ini ditandai dengan pertemuan konsolidasi sejumlah tokoh penting dari Kabupaten Bener Meriah pada Rabu (14/5/2025) di Seladang Kopi, Jamur Ujung, Kecamatan Wih Pesam. Pertemuan ini menjadi titik tolak dari upaya menyusun kekuatan baru untuk mewujudkan cita-cita pembentukan provinsi yang telah lama diperjuangkan oleh masyarakat wilayah tengah Aceh.
Agenda utama pertemuan tersebut adalah wacana pembentukan kepanitiaan pelaksana untuk menyelenggarakan rapat akbar perjuangan ALA dalam waktu dekat yang akan dilaksanakan di Gayo Lues, Kegiatan yang dimulai pukul 14.30 WIB berlangsung penuh semangat dan antusiasme. Sejumlah tokoh menyampaikan orasi dan pandangan yang menandai adanya tekad baru untuk menggerakkan perjuangan ALA secara lebih terstruktur dan terarah.
Tokoh perempuan Bener Meriah, Salminawati Aka, S.H., menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal yang krusial dalam membangun keseriusan dan arah baru bagi gerakan ALA.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari konsolidasi untuk mempersiapkan rapat akbar perjuangan ALA ke depan,” ujarnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mulai dari mantan pejabat, aktivis, tokoh masyarakat, hingga simpatisan gerakan ALA. Diskusi berlangsung dinamis, membahas pembentukan struktur panitia serta strategi perjuangan yang lebih terfokus ke depan.
Salminawati juga menekankan bahwa rapat akbar nantinya diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat konsolidasi lintas wilayah, khususnya daerah-daerah yang selama ini menjadi bagian dari cita-cita pembentukan Provinsi ALA, seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Singkil, Kota Subulussalam.
“Kami berharap perjuangan ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi benar-benar terencana, terukur, dan strategis. Konsolidasi ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang menuju terwujudnya Provinsi ALA,” tutupnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ýusuf Gayo, salah satu tokoh masyarakat Bener Meriah. Menurutnya, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat wilayah tengah Aceh demi mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan.
“Kita ingin dengan adanya DOB wilayah tengah ini akan mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya,” kata Ýusuf Gayo.
Ia menambahkan bahwa perjuangan pembentukan Provinsi ALA bukan bentuk perlawanan terhadap pemerintah Aceh, melainkan sebuah langkah kemandirian wilayah yang siap berkembang secara mandiri.
“Dalam hal ini, kita meminta kepada Pemerintah Aceh agar memberikan dukungan terhadap pemekaran wilayah. Tujuannya jelas—agar daerah ini bisa mandiri di segala bidang,” ucapnya.
Ýusuf juga mengibaratkan perjuangan ini seperti kehidupan rumah tangga, di mana seorang anak yang sudah dianggap dewasa dan mapan, layak untuk memiliki rumah sendiri dan tidak lagi bergantung pada orang tua. ( Pujo )