Aceh Tamiang-satupenatv.com
Konflik tak kunjung usai, perebutan lahan sawit pelepasan PT Pati Sari yang dikelola oleh kelompok Tani Taruna Bersama yang di ketuai oleh( BHR) kini menjadi sumber muncul nya konflik di tengah masyarakat,kong- kalikong antara ketua kelompok Tani dan salah satu pengusaha AS(55) kini menuai polemik,Minggu(18/05/2025),
Diketahui lahan 54ha yang dikelola oleh Kelompok Tani Taruna Bersama yang beralamat di Kampung(desa*red)Sumber Makmur,Kecamatan Tenggulun,Kabupaten Aceh Tamiang di ketuai oleh (BHR )yang dijual kepada pengusaha (AS),Lahan dengan penghasil nilai ekonomis yang tinggi dimana didalamnya terdapat kelapa sawit menjadi perebutan segelintir oknum yang tidak bertanggung jawab,
Lahan yang di jual oleh beberapa oknum menggunakan kwitansi ,Bak membeli sepeda,Tertera beberapa nama didalam kwitansi yang diduga telah menjual lahan pelepasan tersebut, Penjualan berinisial,(M.NDR)dengan nilai nominal dua ratus juta,(SBR) dengan nilai seratus juta,(BHR)dengan nilai enam puluh lima juta rupiah,(HSN) dengan nilai tujuh puluh tujuh juta rupiah,(FR) dengan nilai seratus juta rupiah
AS(55)saat dikonfirmasi di kediaman nya menyampaikan kepada awak media bahwasanya lahan tersebut tidak dibeli melainkan hanya ganti rugi saja,(AS)juga menyadari lahan yang dibelinya akan bermasalah dikemudian hari dikarenakan masih dalam lingkup KEL(Kawasan Ekosistem Lauser)
“Iya bang, sebenarnya bukan saya beli, namun saya hanya ganti rugi saja, kalau di jumlah semuanya, total lebih kurang 54 hektar dan yang saya ganti rugi 22 hektar, saya tau itu masuk dalam kawasan KEL, tapi para penjual berjanji akan mengurus surat menyurat nya, namun sampai sekarang belum juga ada surat legalitas nya, dalam hal ini, saya yang di rugi kan, saya sudah habis satu miliar lebih bang, ” Ujarnya
salah satu warga sebut saja Agus(samaran)juga menambahkan
“Itu lahan kawasan KEL bang ,Mau nya orang kehutanan hadir bang biar tidak terjadi konflik seperti ini bang,takut nya timbul korban jiwa bang,kayak nya terkesan tutup mata”imbuh nya kepada awak media
Dalam hal ini awak media mencoba mengkonfirmasi salah satu petugas yang berkompeten dalam urusan kawasan ,Pihak dari KPH III dengan singkat menjawab
“Maaf bg saya sudah cuti haji..nanti komunikaaikan aja sama datok di desa tsb bangaimana pengelolaaannya..trims, Bg tlp pak fajri aj” ujar nya
Diharapkan kepada APH untuk terjun langsung agar konflik lahan ini tidak berlarut-larut.tutup
Liputan:RG