Aceh Tamiang-satupenatv.com
Sempat menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu mengenai perusahaan PT Betami dan Kampung(desa*red)Mekar Jaya,Beberapa kali mediasi sudah dilakukan oleh perusahaan dan pihak Desa namun sampai saat ini belum menemui kesepakatan,Namun informasi yang di peroleh sebelum adanya kepastian lahan maka tidak ada satupun pihak yang boleh memproleh hasil dilahan tersebut,lokasi lahan yang bertempat di Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang ini menuai polemik kepermukaan publik,Jumat,(23/05/2025)
Pihak perusahaan kooperatif bersedia tidak beroperasi dilahan yang konon nya masih dipermasalahkan oleh Datok Penghulu yang mengatas namakan masyarakat,Kini masyarakat sendiri yang mengeluhkan sikap Datok Penghulu yang mulai tidak kooperatif kepada masyarakat nya sendiri dikarenakan lahan yang belum disepakati diduga sudah di panen oleh orang-orang Datok Penghulu informasi dikutip dari beberapa masyarakat
“Hampir setiap hari dipanen sama orang-orang Datok bang,katanya dulu sebelum disepakati kan gak boleh ada yang manen bang,kok ini dipanen bang,yang ngawas pas manen Irwansyah namanya bang yang mengaku sebagai pengacara Datok bang”ujar nya
Salah satu warga juga menambahkan bahwasannya tanah yang belum disepakati telah dibagi-bagi oleh Datok dan diminta uang sebesar Rp.900.000.00(sembilan ratus ribu rupiah)per- tiga Rante
” Luas tanah yang disuruh bayar 3 Rante bang saya sudah kasih uang nya 900.000 ini surat nya bang,ntah kapan bang dikasih tanah nya “,ujar nya
Sangat disayangkan hal ini terjadi Datok mengambil ke untungan dari masyarakat nya sendiri,warga lain juga ada yang tidak diberi tanah tersebut karena belum membayar uang tersebut
“Saya gak dikasih bang ,karna belum bayar,gak adak duet saya bang,anak saya sudah bayar bang 900.000”,ujar nya
Namun tak senada apa yang disampaikan oleh warga ,Datok Penghulu saat di konfirmasi oleh awak media melalui telpon WhatsApp mengatakan hanya mengutip uang sebesar 800.000.00 (Delapan ratus ribu rupiah ) sebagai bentuk uang perjuangan awal
“Benar bang tapi ngak 900.000 bang ,800.000 yang saya minta untuk perjuangan awal karena pakek modal saya”,ujar Datok
Alih-Alih mendapatkan manfaat yang diberikan perusahaan Datok Penghulu kini merogoh kocek kepada masyarakat nya sendiri,Sangat disayangkan surat yang diberikan kepada masyarakat adalah surat Pinjam Pakai
Diharapkan kepada APH Untuk Segera mengusut tuntas kejadian ini agar tidak menjadi masalah dikemudian hari
Liputan: RG