Banda Aceh – Masa kerja awal ini menuai sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari aktivis muda dan pengamat kebijakan publik, Teuku Alghazali, yang menilai bahwa hingga kini belum ada dampak signifikan dari kebijakan Illiza dalam mengatasi salah satu masalah krusial di Banda Aceh – yakni pengangguran. Minggu (25 Mei 2025).
Dalam pernyataannya kepada media, Alghazali mengkritisi bahwa kebijakan yang digulirkan dalam seratus hari pertama lebih banyak berorientasi pada kegiatan simbolis dan bantuan sesaat, alih-alih menyasar persoalan struktural seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Kita melihat cukup banyak kegiatan bernuansa seremonial dan sosial jangka pendek, namun sangat minim langkah konkret dalam menggerakkan sektor riil untuk menyerap tenaga kerja. Ini menunjukkan lemahnya visi jangka panjang dalam pembangunan ekonomi,” ujar Teuku Alghazali.
Menurutnya, Banda Aceh membutuhkan pendekatan yang lebih sistemik dan berbasis data untuk menyelesaikan permasalahan pengangguran,Kalau dibiarkan, ini bukan hanya soal ekonomi. Ini akan berdampak pada stabilitas sosial, meningkatnya kemiskinan terselubung, dan bisa mendorong masalah sosial lain seperti urban crime dan krisis kepercayaan terhadap pemerintah daerah,” tambahnya.
Alghazali juga menekankan pentingnya menghadirkan program pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar, serta mendorong sektor UMKM dan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Ia menyebut bahwa tanpa kebijakan afirmatif yang berpihak kepada lapangan kerja baru, maka Banda Aceh akan tertinggal dari kota-kota lain yang kini mulai serius mengembangkan potensi sumber daya manusianya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa evaluasi terhadap kinerja pemerintahan baru tidak harus menunggu hingga akhir masa jabatan. Menurutnya, 100 hari pertama adalah momentum penting untuk menunjukkan arah dan komitmen kepemimpinan yang berpihak kepada rakyat.
“Kami akan terus mengawasi dan mengingatkan. Karena Banda Aceh butuh pemimpin yang tidak hanya populer, tetapi mampu memberikan dampak nyata,” pungkasnya.
Sorotan dari Teuku Alghazali ini mencerminkan harapan besar masyarakat terhadap perubahan yang nyata dan terukur. Apakah Wali Kota Illiza akan menjawab kritik ini dengan langkah-langkah lebih konkret di masa mendatang, masih menjadi tanda tanya publik.(**)