Jakarta – AKBP Dr. Ade Mulya sukses raih gelar Doktor Ilmu Kepolisian bertempat di STIK Jalan Tirtayasa Jakarta Selatan, Selasa, 3/6/2025.
Desertasi yang berjudul “Model Hibrida Koleksi Intelijen Keamanan Perspektif Humint -Led dan Techint- Led ” yang diselesaikan dalam waktu selama tiga tahun, menunjukkan bahwa perspektif lama yang memisahkan manusia dengan peralatan tidak relevan lagi. Baik Humint -Led dan Techint- Led dipergunakan secara bersama-sama secara simetrikal, dan bekerja secara sekuensial. Petugas sebagai aktor manusia dan peralatan sebagai aktor nonmansia yang selalu ada dalam kegiatan dan pekerjaan.
“Harapannya intelektual kepolisian dapat mengkaji dan berkontribusi pada ilmu kepolisian,” katanya dengan ramah.
Promovendous Ade Mulya mengatakan perspektif Actor Network Theory (ANT) Bruno Latour (1986) dalam kegiatan koleksi intelijen, petugas tidak bekerja sendiri secara manual, namun ada peralatan yang juga menjadi aktor yang sama pentingnya. Keduanya saling mempengaruhi sebagaimana dalam STS (Science and technology studies) dan mengubah kebiasaan lama ke cara-cara baru dalam bekerja. Kegiatan pengumpulan informasi, yang tidak bisa interaksi langsung, didekati dengan peralatan. Hal itu dilakukan silih berganti sebagai proses sekuensial sesuai dengan konteks dan tujuannya.
Sidang Promosi Doktor ini dihadiri oleh Ketua sidang BJP.Dr. Joko Setiono, S.H., S.I.K., M.Hum, dan promotor dan kopromotor promovendous (1) Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, M.Si. (2) Prof. Angel Damayanti, M.Sc, M.Si, Ph.D., dan para penguji Prof. Dr. A. Wahyurudhanto, M.Si.,Dr. M. Puspitasari, M.Si., Dr. Pratama Persadha, Kombes Dr. Tagor Hutapea, S.I.K. M.Si., Bapak Surya Dharma, M.P.A., Ph.D.
BJP.Dr. Joko Setiono dalam sidang menyebut bahwa penting sekali untuk sharing information dalam konteks aman agar hasil koleksi intelijen dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sedangkan Prof Aji selaku promotor menyebut bahwa pendekatan Actor Network Theory (ANT) Bruno Latour dan STS (Science and technology studies) relevan dengan tugas-tugas kepolisian dan pendekatan terkini dalam disertasi ilmu kepolisian.
Secara umum, masyarakat mungkin sudah mengetahui manfaat dari ilmu intelijen, termasuk dalam pemerintahan atau bisnis, sosial, politik, dan terutama untuk keteraturan sosial serta keamanan warga.(Ag)
