Takengon. Satupenatv.com.– Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil IV dari Partai Aceh, Rahmuddinsyah, S.Sos, tampil sebagai tokoh sentral dalam pelestarian budaya Gayo dengan mendukung penuh penyelenggaraan Didong Jalu yang digelar oleh Polres Aceh Tengah.
Acara yang mempertemukan dua grup Didong ternama, yakni Teruna dan Siner Pagi, berlangsung meriah sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi dan berhasil menarik perhatian puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Aceh Tengah. Kedua grup tersebut merupakan binaan langsung dari Rahmuddinsyah, yang selama ini dikenal konsisten dalam membina dan mendampingi pelaku seni tradisional di wilayah Gayo.
Rahmuddinsyah menyampaikan bahwa Didong bukan sekadar hiburan, melainkan simbol identitas dan jati diri masyarakat Gayo yang perlu terus dirawat dan dikembangkan. “Didong Jalu adalah bagian dari jiwa orang Gayo. Kita wajib menjaganya agar tidak hilang oleh arus modernisasi. Selama saya diberikan amanah oleh rakyat, saya akan terus memperjuangkan keberlangsungan budaya kita,” tegasnya.
Antusiasme masyarakat terhadap acara ini sangat luar biasa. Diperkirakan 10.000 hingga 30.000 orang memadati lokasi pertunjukan sejak pukul 19.00 WIB hingga menjelang pagi. Mereka rela begadang demi menyaksikan pertarungan syair yang penuh makna dan filosofi khas Gayo. Menariknya, sekitar 40% dari penonton merupakan kaum perempuan, menunjukkan bahwa Didong tetap relevan dan diminati lintas generasi.
Salah seorang penonton yang hadir menyatakan kekagumannya terhadap sosok Rahmuddinsyah. “Pak Rahmuddinsyah bukan hanya wakil rakyat, tapi juga pelindung budaya kami. Beliau dekat dengan masyarakat dan nyata kerjanya. Kami bangga memiliki wakil seperti beliau,” ujarnya.
Acara ini sekaligus menjadi momentum kebangkitan budaya di tengah masyarakat, dengan dukungan penuh dari para pemangku kebijakan seperti Rahmuddinsyah. Selain memperkuat kecintaan terhadap seni tradisi, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antarwarga dan memperkuat rasa kebersamaan dalam bingkai adat dan budaya Tanoh Gayo.
Reporter : Sabri /Ucak
Editor : Pujo