Pakar Pendidikan Sambut Sekolah Rakyat: Dr. Iswadi Puji Inisiatif Presiden Prabowo

- Editor

Sunday, 6 July 2025 - 12:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Di tengah tantangan sistem pendidikan nasional yang terus berkembang, munculnya program Sekolah Rakyat dari Presiden Prabowo Subianto menjadi angin segar yang disambut positif oleh berbagai kalangan. Salah satu tokoh yang secara terbuka memberikan apresiasi terhadap kebijakan ini adalah Dr. Iswadi, seorang pakar pendidikan dan pendiri organisasi Pejuang pendidikan Indonesia yang telah lama terlibat dalam memberikan.kontribusi untuk reformasi pendidikan Indonesia.

Menurut Dr. Iswadi, Sekolah Rakyat adalah langkah revolusioner yang menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan keadilan pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama mereka yang selama ini terpinggirkan oleh sistem yang kerap berpihak pada kelas menengah dan atas. Ia menyebut program ini sebagai titik balik penting dalam arah kebijakan pendidikan nasional yang lebih inklusif dan berorientasi pada pemerataan akses.

“Selama puluhan tahun, kita menghadapi kenyataan bahwa akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi hak istimewa segelintir orang. Dengan adanya Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada rakyat kecil. Ini bukan hanya soal membangun sekolah fisik, tapi membangun harapan dan masa depan bagi jutaan anak bangsa,” ujar Dr. Iswadi dalam sebuah forum diskusi pendidikan di Jakarta.

Alumni Program Doktoral Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta tersebut mengatakan
Sekolah Rakyat dirancang sebagai institusi pendidikan yang terbuka dan mudah diakses oleh masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau terluar. Tidak hanya menawarkan pendidikan formal dari jenjang dasar hingga menengah, program ini juga menyisipkan kurikulum berbasis kearifan lokal dan pendidikan vokasional yang sesuai dengan potensi daerah.

Bagi Dr. Iswadi, pendekatan tersebut sangat relevan dengan kebutuhan nyata masyarakat. Ia menilai bahwa selama ini sistem pendidikan cenderung terlalu berorientasi pada urbanisasi dan mengabaikan potensi desa atau daerah. Dengan Sekolah Rakyat , anak-anak di pelosok tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Konsep pendidikan yang menyatu dengan realitas lokal itu penting. Kita tidak bisa menyamaratakan semua anak harus menjadi insinyur atau dokter. Anak-anak di pedesaan bisa menjadi petani cerdas, pengrajin modern, atau pelaku UMKM yang inovatif jika pendidikan mereka dirancang sesuai kebutuhan daerahnya,” tegas Iswadi.

Salah satu aspek yang paling diapresiasi Dr. Iswadi dari program Sekolah Rakyat adalah komitmennya terhadap inklusivitas. Dalam paparannya, ia menyoroti bagaimana sistem pendidikan selama ini belum ramah terhadap anak-anak dari kelompok rentan seperti anak difabel, anak jalanan, dan anak dari keluarga miskin ekstrem.

Baca Juga:  Pemkab Jombang Klarifikasi Dugaan Intervensi Proyek, 32 OPD Tegaskan Tidak Ada Tekanan dari Pihak Manapun

Program ini diklaim menghapus hambatan-hambatan birokratis, seperti persyaratan administrasi yang rumit dan biaya tidak langsung, yang selama ini menjadi tembok bagi masyarakat miskin untuk mengakses pendidikan. Dengan sistem yang lebih sederhana dan fleksibel, Sekolah Rakyat memberi ruang bagi semua anak untuk belajar dan berkembang.

“Pendidikan adalah hak, bukan privilese. Negara wajib hadir untuk memastikan bahwa setiap anak, apapun latar belakangnya, bisa mengakses pendidikan bermutu tanpa diskriminasi. Inilah esensi dari Sekolah Rakyat, dan saya sangat mendukungnya,” ujar Dr. Iswadi dengan tegas.
Meski mendukung penuh program ini, Dr. Iswadi juga tidak menutup mata terhadap sejumlah tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaannya. Ia menyoroti pentingnya ketersediaan guru berkualitas, pelatihan tenaga pengajar yang berkelanjutan, serta sistem evaluasi yang adaptif terhadap konteks lokal.

Ia juga mengingatkan agar Sekolah Rakyat tidak hanya menjadi proyek populis semata, tetapi benar-benar dijalankan dengan prinsip akuntabilitas dan keberlanjutan. “Jangan sampai sekolah-sekolah ini berdiri megah tapi tidak berfungsi maksimal karena kekurangan tenaga pendidik atau sarana yang memadai. Pemerintah harus memastikan pendampingan, evaluasi, dan perbaikan terus-menerus,” katanya.

Lebih lanjut, Dr. Iswadi mendorong agar dunia akademik, LSM, dan masyarakat sipil dilibatkan dalam pengawasan dan pengembangan program ini. Menurutnya, pendidikan adalah urusan bersama, bukan hanya tanggung jawab negara. “Kalau kita mau Sekolah Rakyat berhasil, maka harus ada gotong royong dari semua pihak. Dunia kampus bisa berperan dalam riset dan pengembangan, LSM bisa mendampingi masyarakat, dan warga bisa ikut menjaga sekolahnya,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Dr. Iswadi menyampaikan optimisme bahwa Sekolah Rakyat akan menjadi cikal bakal transformasi besar dalam sistem pendidikan nasional. Ia percaya, dengan dukungan politik yang kuat dari Presiden Prabowo serta partisipasi aktif dari masyarakat, program ini bisa mengubah wajah pendidikan Indonesia dalam jangka panjang.

“Ini saatnya kita menata ulang masa depan pendidikan kita. Dengan semangat kebangsaan dan gotong royong, saya yakin Sekolah Rakyat akan menjadi warisan besar pemerintahan ini bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Dengan sambutan hangat dari tokoh-tokoh seperti Dr. Iswadi, tampak bahwa program Sekolah Rakyat memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi fondasi baru pendidikan nasional yang lebih adil, merata, dan berpihak pada rakyat.(**)

Berita Terkait

Mengenal Tim Penerjun Wingsuit Pertama Indonesia Bentukan Kopasgat
Abdul Qohar dan Harli Siregar Dimutasi Sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi
Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan dan Koordinasi Antarinstansi Saat Tinjau Lokasi Evakuasi KM Tunu Pratama Jaya
Satresnarkoba Polres Pidie Jaya Ungkap Jaringan Sabu, 36,84 Gram Disita dari Tangan Bandar
Tak Kenal Lelah Babinsa Selalu di Sekitar Masyarakat
SAPA: Jika Tanah Blang Padang Dikuasai atas Nama Warisan Belanda, Apa Makna Kemerdekaan Indonesia?
Henock P Siahaan SH MH Dukung Harry Ponto dan Patra M Zen Sebagai Ketum dan Sekjen Peradi SAI
Cegah Gangguan Kamtibmas, Polres Pidie Terjunkan Personel Patroli Dialogis
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Sunday, 6 July 2025 - 19:18 WIB

Mengenal Tim Penerjun Wingsuit Pertama Indonesia Bentukan Kopasgat

Sunday, 6 July 2025 - 19:15 WIB

Abdul Qohar dan Harli Siregar Dimutasi Sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi

Sunday, 6 July 2025 - 12:31 WIB

Pakar Pendidikan Sambut Sekolah Rakyat: Dr. Iswadi Puji Inisiatif Presiden Prabowo

Sunday, 6 July 2025 - 09:28 WIB

Jasa Raharja Perkuat Komitmen Pelayanan dan Koordinasi Antarinstansi Saat Tinjau Lokasi Evakuasi KM Tunu Pratama Jaya

Sunday, 6 July 2025 - 08:25 WIB

Tak Kenal Lelah Babinsa Selalu di Sekitar Masyarakat

Saturday, 5 July 2025 - 13:31 WIB

SAPA: Jika Tanah Blang Padang Dikuasai atas Nama Warisan Belanda, Apa Makna Kemerdekaan Indonesia?

Saturday, 5 July 2025 - 11:39 WIB

Henock P Siahaan SH MH Dukung Harry Ponto dan Patra M Zen Sebagai Ketum dan Sekjen Peradi SAI

Saturday, 5 July 2025 - 11:34 WIB

Cegah Gangguan Kamtibmas, Polres Pidie Terjunkan Personel Patroli Dialogis

Berita Terbaru