Kota Subulussalam – Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Kota Subulussalam terus mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. Berdasarkan pantauan di lapangan, harga beras premium 15 kg yang sebelumnya berkisar Rp220.000, kini menembus angka Rp270.000 baik itu di pasar tradisional maupun di pedagang eceran
Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kota Subulussalam, Edi Suhendri, SKM, meminta kepada pemerintah daerah walikota subulussalam melalui Dinas Perdagangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar segera menggencarkan operasi pasar atau pasar murah guna menekan lonjakan harga beras di pasar tradisional dan di pedagang eceran.
“Pemerintah daerah atau TPID harus segara menggelar operasi pasar murah. Pemerintah daerah pasti masih punya stok beras cadangan pemerintah yang dikelola oleh Bulog, baik milik pemerintah pusat maupun provinsi dan kabupaten kota,” ujar Edi Suhendri
Menurut Edi Suhendri, operasi pasar merupakan salah satu solusi yang bisa diambil dalam situasi harga beras yang terus naik. Selain itu, Edi Suhendri juga menyoroti selain harga beras yang mahal, Gas LPG 3 Kg juga langka. Harga makanan pokok seperti minyak goreng, gula, telur dan yang lainnya juga terus mengalami kenaikan setiap hari hal ini Edi beraharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan harga beras dan membantu masyarakat. Atas kondisi kenaikan harga beras setiap hari semakin meroket di wilayah kota subulussalam saat ini, pemerintah daerah sebaiknya juga segera menyurati Bulog, Bapanas, dan Gubernur Aceh untuk melakukan penyaluran beras, stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Menurut Edi Suhendri, langkah pasar murah segera dilakukan pemerintah daerah sebagai suatu langkah antisipasi memberikan kemudahan kepada warga Kota Subulussalam untuk mendapatkan beras murah. Selain itu juga upaya tersebut dalam upaya mengendalikan harga agar tidak terlalu mahal seperti saat ini.(**)