Jakarta, Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Republik Indonesia (KemenKopUKM) menyampaikan apresiasi tinggi atas peran aktif mahasiswa dan akademisi dalam pelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan World Mangrove Day 2025 yang diselenggarakan oleh STMA Trisakti.
Bertempat di Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara, kegiatan ini menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki peran strategis dalam mendorong transformasi lingkungan dan ekonomi, khususnya di sektor pesisir. Tema acara “Hari Ini untuk Mangrove, Hari Esok untuk Kita Semua” bukan sekadar slogan, tetapi semangat bersama lintas sektor.(27 Juli 2025)
Mewakili Menteri Koperasi dan UMKM, Lukman Sungkar, S.E., M.M., yang juga menjabat sebagai Sekjen IKA Trisakti dan Komisioner KPPU RI, menyatakan kebanggaan atas inisiatif kampus dalam mengintegrasikan kegiatan lingkungan dengan nilai pemberdayaan sosial dan ekonomi.
“Gerakan tanam mangrove ini sangat sejalan dengan misi kami di Kementerian UMKM, karena mangrove bukan hanya tanaman, tetapi sumber ekonomi baru bagi masyarakat pesisir. Kami melihat potensi besar dari kegiatan ini untuk dikembangkan menjadi basis ekonomi lingkungan,” ujarnya.
“Lebih dari itu, saya bangga sebagai alumni Trisakti. STMA menunjukkan bahwa pendidikan tinggi bisa menjadi motor perubahan yang konkret, bukan hanya dari sisi teori, tapi aksi nyata di lapangan,” tambah Lukman Sungkar saat menerima penghargaan dari Ketua STMA Trisakti.
Sebagai inisiator kegiatan, Dr. Antonius Anton Lie, Ketua STMA Trisakti, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari visi kampus dalam membentuk lulusan yang berorientasi pada nilai keberlanjutan dan kepemimpinan sosial.
“Kami menyadari bahwa mahasiswa hari ini akan menjadi pengambil kebijakan masa depan. Maka dari itu, penting bagi mereka untuk menyentuh langsung persoalan lingkungan dan sosial seperti ini,” ujarnya.
“Mangrove tidak hanya memperbaiki ekosistem, tapi juga membuka peluang ekonomi lokal melalui pengolahan hasil mangrove, ekowisata, dan jasa lingkungan,” lanjut Anton Lie.
Sebagai bagian dari jaringan alumni Trisakti, IKA Trisakti secara aktif mendukung kegiatan ini, termasuk dalam aspek advokasi dan pengembangan jejaring lintas sektor.
“Alumni dan kampus tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kita harus bahu-membahu dalam membentuk ekosistem sosial yang progresif. Hari ini kami membuktikannya, dari kampus, alumni, kementerian, industri, hingga masyarakat – semua hadir dan bekerja bersama,” kata Arya Pradipta, Direktur Operasional Yayasan Trisakti dan pengurus IKA Trisakti.
Dalam banyak daerah pesisir, pohon mangrove telah terbukti memberikan manfaat ekonomi, mulai dari bahan baku sirup, batik alami, sabun herbal, hingga menjadi objek wisata edukatif. Oleh karena itu, kegiatan tanam mangrove ini menjadi investasi jangka panjang bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga pemberdayaan masyarakat sekitar.
KemenKopUKM bahkan tengah merancang program kemitraan antara kampus, koperasi lokal, dan komunitas untuk mengembangkan kawasan mangrove berbasis UMKM dan ekonomi kreatif. Kegiatan seperti yang dilakukan STMA Trisakti akan menjadi model dan awal dari inisiatif tersebut.
Dalam acara ini, Lukman Sungkar mewakili Menteri UMKM RI menerima piagam penghargaan atas dukungannya dalam penguatan peran mahasiswa dan alumni Trisakti di bidang keberlanjutan. Ia secara simbolis menyerahkan bibit mangrove kepada STMA Trisakti dan pengelola kawasan hutan Angke Kapuk sebagai simbol kontribusi alumni dalam konservasi lingkungan.