Aceh Tamiang- satupenatv.com
Konflik lahan pelepasan Eks HGU PT Pati Sari menuai polemik ,lahan seluas 54ha dengan nilai ekonomis yang tinggi kini menjadi perebutan beberapa oknum ,sebelum nya lahan tersebut di lepaskan oleh PT Pati Sari dan pengelolaan di ajukan oleh kelompok tani Taruna Bersama yang di ketuai oleh Bukhari,lahan yang notabenenya berada pada titik kawasan KEL(Kawasan Ekosistem Lauser)ini bertempat di Kampung(Desa*red)sumber makmur ,Kecamatan Tenggulun,Senin(04/08/2025)
Pada tanggal (19/05/2025),Pihak KPH III melakukan penumbangan di areal yang menjadi konflik tersebut dengan didampingi APH dan ratusan masyarakat juga hadir dalam proses Penumbangan,Kini lahan tersebut menjadi pemicu konflik dengan segudang masalah beberapa pihak saling mengklaim satu sama lain dengan menunjukan berbagai bukti-bukti kepemilikan yang mereka miliki,
Warga yang juga turut hadir dalam proses Penumbangan tersebut menyesalkan kenapa tidak dari awal KPH III mengambil sikap untuk menumbang kelapa sawit yang berdiri diatas lahan tersebut ,Setelah sekian lama baru menumbang kelapa sawit tersebut setelah timbul nya permasalahan dan menjadi pemicu konflik yang bisa saja berakibat fatal bagi Warga lainnya,Hal inilah yang menimbulkan ketidak percayaan masyarakat kepada pihak KPH III
“Dimana KPH III bang baru sekarang datang setelah jadi keributan dan konflik yang dapat membahayakan bagi kami juga bang,Coba dari awal pelepasan bang di tumbang,inipun cuma 35 pohon bang katanya” ujar Warga kepada Awak Media
Hal inilah menjadi perhatian publik dimana Penumbangan diperkirakan hanya 35(tiga puluh lima) pohon saja yang diduga hanya sebagai simbolis,
Saat dikonfirmasi awak Media melalui pesan WhatsApp ,Fajri menyampaikan untuk menunggu arahan selanjut nya dari pimpinan dan pihak KPH III merasa terancam selama proses Penumbangan tersebut
“Hari pertama kita habis waktu krn perdebatan penghadangan sehingga sudah sore baru bisa melakukan penebangan dan pekerja nebang sudah pulang senso tinggal 3.
Pada hari ke 2 mau kita lakukan lagi penebangan ancaman bagi kami dan lebih parah lagi semua orang senso tidak 1 pun mau ikut lagi menebang…
Krn kondisi maka kami hentikan sementara dan akan kami labjutkan nanti sesuai arahan pimpinan. 🙏”Ujar Fajri
Diharapkan kepada pihak-pihak berkompeten agar dapat memfasilitasi permasalahan tersebut agar tidak timbul polemik yang dapat mengakibatkan kerugian di masyarakat itu sendiri maupun Negara.tutup
Liputan:(RG)