Jakarta – Salim Rettob selaku Panglima dari Organisasi Masyarakat ( Ormas ) Persaudaraan Timur ( Petir ) memberikan klarifikasi terkait viralnya dimedia sosial menyebut Dept Kolektor tewas akibat inggin menarik motor.
Salim mengatakan bahwa korban pembacokan yang terjadi pada 2 Oktober 2024 bukan dept kolektor yang sedang bertugas menarik motor melainkan sedang menemukan kendaraan sepedah motor kerabatnya yang hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Video viral dimedia sosial yang bilang dept kolektor lagi tarik motor nasabah itu tidak benar, dia mau ambil motor iparnya yang hilang,” ucap Salim, Sabtu (05/10/2024).
Salim juga menceritakan awal terjadinya pembunuhan yang dimana ipar dari korban berinisial FRM (40) setelah menemukan unit kendaraan roda duanya yang hilang meminta tolong kepada korban untuk minta ditemani agar mengabil kendaraan milik iparnya untuk dibawa pulang, setelah korban bersama iparnya menemukan motornya yang hilang di pemukiman perantau dari Palembang saat ingin mengambil motor tersebut korban diteriaki maling oleh oknum sehingga terjadi pembacokan hingga korban tewas.
“Jadi motor iparnya yang orang betawi itu hilang, pas iparnya nemuin motornya dipemukiman perantau palembang iparnya minta temenin korban, pas korban mau ambil motornya diteriakin maling dan secara spontan korban lari, pas ketemu jalan buntu disitulah korban dibacok sampai tewas ditempat,” jelas Salim
Setelah peristiwa tersebut sempat juga ramai dimedia sosial ada yang berikan informasi adanya bentrokan antara Suku Palembang & Ambon, Panglima Petir juga tidak membenarkan adanya hal tersebut menurutnya hal yang wajar ketika ada sodaranya yang terbunuh emosi terpancing sehingga membuat perantau dari timur berdatangan untuk menunjukan solidaritas.
“Gak ada bentrokan pada malam kejadian itu, hal yang wajar kalo sodara kita dibunuh lalu kita berdatangan sebagai rasa persaudaraan dan solidaritas sesama orang timur,”imbuhnya.
Salim berharap kepada penegak hukum agar cepat menangkap pelaku pembunuhan dan diberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
“Kami semua sudah menyerahkan peristiwa ini kepada pihak kepolisian dan kami berharap Polisi segera menangkap pelaku dan dihukum seberat beratnya,” tutupnya.(Gusdin)