Jakarta – Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) yang ada di Bundaran Hotel Indonesia (HI) kini punya nama baru. Penamaan telah resmi berganti dari ‘Stasiun Bundaran HI’ menjadi ‘Stasiun Bundaran HI Bank DKI’ sejak Selasa, 8 Oktober 2024.
Pergantian nama terjadi karena PT MRT Jakarta dan Bank DKI mengumumkan kemitraannya melalui hak penamaan (naming rights) pada Stasiun Bundaran HI Bank DKI.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, peresmian hak penamaan Stasiun Bundaran HI Bank DKI ini merupakan wujud nyata sinergi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta dalam memberikan pengalaman bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Stasiun ini merupakan salah satu stasiun yang paling ramai, sekitar 390 ribu orang per bulan lalu lalang di sini,” kata Heru dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (11/1).
Kemitraan tersebut ditandai dengan kesepakatan penamaan stasiun, di mana stasiun Bundaran HI kini menjadi Stasiun Bundaran HI Bank DKI.
Penamaan stasiun itu diresmikan di Jakarta pada Selasa 8 Oktober 2024 oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat, dan Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo.
Direktur Utama Bank DKI Agus H. Widodo mengatakan sinergitas itu menandai langkah penting dalam memperkuat sinergi antara Bank DKI dan MRT Jakarta dalam rangka peningkatan layanan transportasi publik di Jakarta.
“Peresmian naming rights ini menjadi sebuah bentuk perwujudan sinergi dan kontribusi BUMD DKI Jakarta dalam menciptakan ekosistem transportasi publik yang aman, mudah, dan nyaman bagi warga masyarakat DKI Jakarta, khususnya dalam mendukung agenda Jakarta menjadi Kota Bisnis Bertaraf Global,” ungkap Agus, dalam keterangan yang dikutip 10 Oktober 2024.
Penamaan Stasiun Bundaran HI Bank DKI ini merupakan kelanjutan dari sinergi antara Bank DKI dan MRT Jakarta, yang sebelumnya telah terjalin melalui dukungan Bank DKI pada peluncuran MartiPay oleh MRT Jakarta.
Peluncuran MartiPay sendiri merupakan kerja sama co-branding produk digital Bank DKI, JakOne Pay, menjadi MartiPay, sebagai pilihan pembayaran non-tunai pada moda transportasi MRT Jakarta.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menyampaikan bahwa penamaan Stasiun Bundaran HI Bank DKI juga merupakan bagian dari strategi branding Bank DKI dalam meningkatkan brand awareness dengan memperkenalkan kembali produk digital JakCard, JakOne Pay, dan JakOne Mobile, yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna transportasi publik dengan berbagai kemudahan.
“Semoga sinergi yang telah terjalin ini semakin memperkuat layanan publik di Jakarta dan menginspirasi langkah-langkah kolaboratif lainnya di masa mendatang. Rencananya, kemitraan penamaan ini berlangsung hingga 2027 mendatang,” ujar Arie.
MRT Jakarta terus mendorong kerja sama dan kolaborasi dalam memajukan sistem transportasi publik untuk mendukung gaya hidup masyarakat di berbagai bidang.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat, mengungkapkan bahwa kemitraan antara MRT Jakarta dan Bank DKI ini melengkapi dan menunjukkan bahwa MRT Jakarta merangkul dan terbuka dengan siapa saja dalam hal mengembangkan Jakarta sebagai episentrum ekonomi dan bisnis nasional.
“Tentu saja, kami berharap lebih banyak lagi kerja sama dan inovasi yang dapat dikolaborasikan dengan untuk meningkatkan pengalaman penumpang MRT Jakarta,” pungkasnya.
Penamaan Stasiun Bundaran HI Bank DKI ini merupakan kelanjutan dari sinergi antara Bank DKI dan MRT Jakarta, yang sebelumnya telah terjalin dengan dukungan peluncuran MartiPay oleh MRT Jakarta sebagai pilihan pembayaran nontunai pada moda transportasi MRT Jakarta, melalui kerja sama co-branding produk digital Bank DKI, JakOne Pay menjadi MartiPay.
Sejauh ini, tercatat delapan stasiun MRT Jakarta yang telah mendapatkan penamaan, yaitu Stasiun Lebak Bulus Grab, Fatmawati Indomaret, Blok M BCA, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI Bank DKI.