Aceh Tamiang – satupenatv.com
Kegiatan Posyandu Primer, perdana dilaksanakan di Kampung (Desa *Red) Sriwijaya, Kecamatan Kota Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang, dihadiri secara antusias oleh masyarakat Kampung Sriwijaya. Petugas Kesehatan dari Puskesmas Kota Kualasimpang dan Kader Posyandu Kampung Sriwijaya berkolaborasi melayani sepenuh hati kedatangan masyarakat Kampung Sriwijaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Rabu (05/02/2025).
Ismail Lubis, Datok Penghulu (Kepala Desa *Red) menyebutkan kegiatan Posyandu Primer itu adalah program pemerintah. Hari ini perdana dilaksanakan di Kampung Sriwijaya, “Ke depannya kegiatan Posyandu disatukan, yang dikenal dengan nama Posyandu Primer, Alhamdulilah hari ini, antusias masyarakat banyak yang hadir, mulai dari ibu hamil, yang memiliki Balita sampai Lansia, “ ucapnya.
Ditambahkannya, petugas yang melayani pada hari itu, berasal dari Puskesmas Kota Kualasimpang dan ditambah dengan Kader Posyandu dari masyarakat Sriwijaya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Kepala Puskesmas Kota Kualasimpang yang telah memberikan arahannya kepada petugas kesehatan dan kader yang ada di Kampung Sriwijaya, kerjasama baiknya selama ini sangat baik dengan kader-kader kami di Kampung Sriwijaya,” terangnya, sekaligus menyatakan ke depannya akan lebih memprioritaskan upaya peningkatan kesehatan bagi seluruh masyarakat Kampung Sriwijaya.
Sementara itu, dr. Siti Khuzaimah, Kepala Puskesmas Kota lintang , menyebutkan bahwa kegiatan Posyandu terintergrasi yaitu dari mulai Balita, Ibu Hamil dan Lansia. Hari ini dia menurunkan sebanyak 12 orang personil tenaga kesehatan, kemudian berkolaborasi dengan kader Posyandu, BKB, PPM dari Kampung Sriwijaya sebanyak 16 orang sehingga total 28 orang petugas yang melayani masyarakat datang.
Program ILP (Integrasi Layanan Primer) sesuai siklus hidup, mulai dari kehamilan, melahirkan sampai lansia. Itulah perbedaannya, biasanya Posyandu balita, cukup 5 lima orang saja petugasnya., sekarang harus lebih banyak.
Adapun teknik pelaksanaannya, dikenal dengan istilah 5 langkah, yaitu pertama pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pelaporan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan.
“Sebenarnya yang harus melakukan penyuluhan cukup dengan kader dari Kampung saja, secara sederhana saja, tidak harus seperti petugas kesehatan dalam penyampaiannya, misalkan jika ada masyarakat yang tensi darahnya tinggi, kontrol ke Puskesmas ya Bapak atau Ibu. Kurangi garam, dan sebagainya, begitu juga dengan ibu hamil dan balita, semuanya diberikan penyuluhan untuk meningkatkan taraf kesehatan mereka,” jelas dr. Siti kepada awak media.
Mengenai anggaran pelaksanaanya seluruhnya dari Kampung, petugas kesehatan hanya memberikan menu yang harus dilaksanakan. “Posyandu milik Kampung, berarti dari Kampung, oleh Kampung untuk Kampung, kami dari Puskesmas sebagai koordinator dalam pelaksanaan saja. Tidak ada pembiayaan dari Puskesmas dan petugas dari Puskesmas tidak dibebankan biaya apapun,” tegasnya.
Data jumlah dari ketiga kegiatan adalah 80 Balita, 8 ibu Hamil, lebih seribuan lansia dan PTM (Penyakit Tidak Menular),” Harapan kami perangkat Kampung agar mengajak masyarakatnya untuk ke Posyandu memeriksakan kesehatan,” sebut Juliani, petugas promosi kesehatan Puskesmas Kota Kualasimpang, menambahkan keterangan.
Endang, (34), seorang masyarakat katagori ibu hamil menyebutkan, “Hari ini saya dapat menambah wawasan tentang gejala-gejala yang dialami oleh ibu hamil. Pokoknya saya puas bisa hadir dalam acara ini, saya juga dapat kue dan dapat susu, “ ucapnya yang telah hadir dalam kegiatan posyandu kedua kalinya. Harapannya agar dapat ditingkatkan sampai dengan periksaan, karena sekarang ini ibu hamil tidak dapat diperiksa langsung , disebabkan tempat tidak memungkinkan karena ramai sekali.
Nurhayati, (40), membawa balitanya untuk mendapatkan pelayanan menyatakan, “Anak saya Almira umur 3,5 tahun, saya puas atas pelayanan hari ini, termasuk dengan makanan yang diberikan, cocok dan memuaskan, “ terangnya Nur, dengan harapan agar kedepannya makanannya lebih baik dan lebih banyak lagi.
Selanjutnya, Ali (63) juga menyatakan kepuasannya terhadap pelayanan Posyandu terintegrasi hari ini, “Saya sudah diperiksa hanya tinggi gula darah saja, terus nanti saya akan diberikan obat katanya,” ujarnya, sembari mengucapkan terima kasih kepada Datok penghulu (Kepala Desa *Red) yang telah melaksanakan acara hari ini.
Silvianti, (31), anggota MDSK Sriwijaya, menyebutkan kegiatan posyandu primer ini sangat diantusiasi oleh masyarakat terutama di Dusun Bakti dan Dusun Karya. Sebelumnya, kegiatan Posyandu Balita, tidak begitu ramai, hari ini karena digabung, menjadi membludak dan ramai. Dia datang hari ini, selain memantau kegiatan sekaligus menjadi peserta Posyandu karena dia juga memiliki anak balita.
“Alhamdulillah, selama ini Pak Datok Penghulu, pada pandangan kami baik kinerjanya, kami selalu diajak diskusi dalam pelaksanaan kegiatan di Kampung, “ tegasnya.
“Kegiatan hari ini, masih tahap awal, banyak hal yang masih perlu ditingkatkan, terutama masalah tempat, seharusnya seluruhnya disatukan, tidak dipisah-pisah seluruhnya menumpuk di satu tempat, Ibu Hamil, Balita, dan Lansia di satu tempat. Karena kegiatan terintegrasi ini tidak bisa cepat, memakan waktu yang lebih lama. Jadi, perlu tempat yang luas dan dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama. Secara umum pelaksanaan hari ini sukses,” pungkas dr. Siti mengakhiri komentarnya.
Liputan: Rama