JOMBANG, satupenatv.com .Kabar gembira bagi Komunitas Pecinta Senam Lanjut Usia (KPSLU) yang selama ini menggelar senam di halaman RSU dr Moedjito Dwijo Siswojo, Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kepanjen, Kabupaten Jombang, setiap Sabtu pagi.
Pasalnya, para KPSLU ini kebingungan pasca beralihnya manajemen RSU dr Moedjito Jombang, asetnya resmi dibeli oleh PP Muhammadiyah, sehingga mereka tak lagi diperbolehkan mengadakan senam massal lansia setiap Sabtu pagi.
“Kami sampaikan kepada semuanya, ibu-ibu dan bapak-bapak kegiatan senam di halaman RS Moedjito tetap berjalan seperti biasanya.
Jadi, tidak ada perubahan ya ibu-ibu, bapak-bapak senamnya tetap berjalan, silakan dilanjutkan. Kami dari pihak manajemen rumah sakit ini mendukung sepenuhnya,” kata Manajer Operasional RS dr Moedjito, Jombang, Jatim, Siti Shofiyah saat menyampaikan di atas panggung senam disambut sorak gembira peserta senam lansia yang beranggotakan sekitar 160 orang ini, Sabtu (22/2/2025) pagi.
Lebih lanjut Shofiyah mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dan mengucapkan terimah kasih banyak kepada pengurus Gerakan Senam Massal (GSM) RS dr Moedjito karena turut membantu mensosialisasikan program kegiatan RS Moedjito ke masyarakat yang selama ini sudah berjalan sangat baik.
“Kami berikan apresiasi dan terimah kasih banyak kepada peserta senam yang selama ini turut membantu program kegiatan rumah sakit,” kata Shofiyah yang tampak semangat saat di atas panggung sambil menyampaikan terkait perubahan status RS Moedjito ini resmi menjadi aset PP Mumammadiyah kepada para peserta senam agar silaturahminya tetap terjaga dengan baik.
Disebutkannya lagi, dengan perubahan manajemen rumah sakit yang kini dikelolah pihak PC Mumammadiyah, Sepanjang, Sidoarjo, maka pelayanan kesehatan RS Moedjito kepada masyarakat terus ditingkatkan, yaitu dengan menambah fasilitas layanan, dokter spesialis, ruang rawat inap, kemudian sistem layanan tak lagi dikerjakan secara manual, tapi sudah menggunakan elektronik, layanan BPJS Tenaga Kerja serta BPJS Kesehatan.
Ditanya soal pengembangan kedepan rumah sakit ini, Shofiyah menjelaskan, karena status RS Moedjito saat ini masih tipe D, maka target tahun mendatang dinaikan menjadi tipe C, dengan syarat yang harus dipenuhi yaitu menambah jumlah rawat inap sebanyak 100 ruangan, SDM kedokteran, perawat serta tenaga medis lainnya.
“Rumah sakit ini masih tergolong tipe D, makanya tahun depan kami berupaya keras menaikkan statusnya jadi tipe C, dengan menambah jumlah 100 ruangan dan penambahan tenaga SDM. Kita perluas lagi bangunannya jadi 2 lantai,” jelas Shofiyah.
Sebagaimana diketahui, RS Moedjito ini awalnya di Tahun 1995 lalu merupakan klinik bedah yang dibangun di area 5141 m2 berganti menjadi rumah sakit bedah dan Obsgyn dr. Moedjito Dwidjosiswojo. Seiring dengan waktu dan tuntutan layanan kesehatan maka rumah sakit yang lokasinya strategis di pusat kota Jombang ini dan Obsgyn berubah menjadi rumah sakit umum.
Almarhum dr Moedjito Dwidjosiswojo adalah dokter spesialis bedah pertama di Jombang, mendirikan klinik bedah tanggal 3 Juli 1995 yang kini terus berkembang. Dikutip melalui akun IG (instagram) milik admin PD Muhammadiyah Tuban, Jatim, RSU Moedjito ini dibelih oleh PP Muhammadiyah senilai Rp 70 miliar Tahun 2024 lalu, kini manajamennya resmi ditangani secara profesional oleh PC Muhammadiyah, Sepanjang, Sidoarjo. Sementara itu, Sekretaris GSM RSU Moedjito Asian Indarwati mengaku gembira kegiatan senam massal yang diikuti kaum lansia ini tetap berjalan. “Kami ikut gembira sekali, terimah kasih banyak kepada manajamen rumah sakit yang tetap membolehkan kegiatan senam pagi,” tutur Indarwati pensiunan PNS yang tinggal di perumahan Jombang Permai (Jomper). GSM ini sudah berjalan 13 tahun, dengan anggota yang terus bertambah sampai sekarang.
(Ad-satupenatv)