Banda Aceh,satupenatv.com: Konflik internal yang mencuat di tubuh Bank Aceh Syariah menuai kecaman keras dari kalangan mahasiswa. Aliansi Mahasiswa Merdeka melalui Koordinator Lapangan (Korlap) mereka, Rivaldi, menyatakan bahwa Bank Aceh telah disandera oleh kepentingan elit politik dan bisnis, mengabaikan amanat pelayanan kepada masyarakat.
“Bank Aceh adalah lembaga publik yang dibiayai dari uang rakyat. Saat ini terlihat jelas ada tarik-menarik kekuasaan dalam tubuh manajemen, dan rakyat menjadi korban dari pertarungan elit yang tak transparan,” ujar Rivaldi, Senin (26/5/2025)
Rivaldi menyebut pihaknya geram karena hingga saat ini belum ada penjelasan terbuka dari Gubernur Aceh Mualem maupun manajemen Bank Aceh mengenai akar masalah yang menyebabkan kekisruhan tersebut. Aliansi Mahasiswa Merdeka pun menilai bahwa situasi ini mencerminkan buruknya tata kelola serta minimnya integritas pengelolaan bank daerah.
“Mereka bicara soal syariah, tapi praktik di dalam malah penuh kepentingan dan intrik kekuasaan. Ini pengkhianatan terhadap prinsip ekonomi rakyat,” tegasnya.
Sebagai bentuk protes, Aliansi Mahasiswa Merdeka akan menggelar aksi demonstrasi pada Rabu, 28 Mei 2025 di depan Kantor Pusat Bank Aceh. Adapun isi poin-poin tuntutan yang akan disampaikan adalah sebagai berikut :
POIN TUNTUTAN UNTUK BANK ACEH SYARIAH
1. Mendesak dicabutnya keputusan dualisme kepemimpinan di Bank Aceh Syariah dan menetapkan satu Direktur Utama yang sah sesuai ketentuan OJK.
2. Menuntut transparansi proses penunjukan Direksi dan Komisaris, serta melibatkan publik atau lembaga independen dalam seleksi.
3. Menolak segala bentuk intervensi politik dalam tubuh manajemen Bank Aceh Syariah.
4. Menuntut perbaikan sistem manajemen internal, termasuk SDM dan layanan digital yang masih tertinggal.
5. Meminta keterbukaan terkait dana CSR Bank Aceh
6. Mendesak adanya audit publik atas kebijakan pembiayaan besar yang dikeluarkan BAS dalam 3 tahun terakhir.
“Aksi ini adalah peringatan. Kalau tidak ada kejelasan dan tanggung jawab dari pemerintah daerah, maka gelombang protes ini akan kami perluas ke seluruh Aceh,” tegas Rivaldi.
Bank Aceh merupakan bank daerah milik Pemerintah Aceh yang telah bertransformasi menjadi Bank Umum Syariah sejak 2016. Sebagai lembaga keuangan strategis, bank ini berperan besar dalam pengelolaan dana publik, termasuk APBA dan dana desa.(**)