Bojonegoro, satupenatv.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) terus memperkuat komitmen dalam menjaga stabilitas daerah dengan menggelar Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) serta Anti Premanisme di Kabupaten Bojonegoro, Rabu (3/7/2025).
Kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Bojonegoro ini menjadi bagian dari program strategis Bakesbangpol di enam wilayah prioritas di Jawa Timur yang dinilai memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap narkoba dan aksi premanisme.
Acara dibuka secara langsung oleh Bupati Bojonegoro dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, perwakilan OPD, tokoh masyarakat, serta ratusan peserta dari kalangan pemuda, pelajar, dan komunitas.
Dalam sambutannya, perwakilan Bakesbangpol Jatim menyoroti data memprihatinkan terkait penyebaran narkoba di wilayah provinsi ini. Saat ini, 25 desa dikategorikan sebagai zona bahaya narkoba, sementara 944 desa lainnya berada dalam status waspada.
> “Narkoba bukan sekadar merusak fisik dan mental, tetapi juga menurunkan kualitas generasi penerus bangsa. Riset menunjukkan bahwa anak dari orang tua pengguna narkoba cenderung memiliki IQ di bawah rata-rata. Ini bukan hanya persoalan keluarga, tapi juga ancaman ketahanan sosial kita,” tegasnya.
Isu premanisme juga menjadi perhatian serius. Meningkatnya kekerasan oleh kelompok tertentu maupun oknum berkedok organisasi kemasyarakatan dinilai berpotensi mengganggu stabilitas sosial dan iklim investasi daerah.
> “Stabilitas daerah adalah fondasi utama untuk menarik investasi. Jika gangguan keamanan terjadi secara sistemik, maka dampaknya akan terasa pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara luas,” ujar perwakilan Ditresnarkoba Polda Jatim dalam paparannya.
Sebagai bagian dari pendekatan holistik, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan bazar UMKM lokal, yang mendapat sambutan hangat dari peserta. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba melalui peningkatan kesejahteraan.
Bakesbangpol Jatim dalam kesempatan itu juga mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi tampil sebagai pelopor perubahan.
> “Narkoba dan premanisme adalah musuh bersama. Kami berharap para peserta menjadi agen perubahan dan membawa semangat anti narkoba ke lingkungan masing-masing. Kunci keberhasilan P4GN adalah keterlibatan aktif masyarakat,” pungkasnya.
Setelah Bojonegoro, kegiatan serupa akan digelar di lima kabupaten/kota lainnya yang masuk dalam peta kerawanan narkoba dan kriminalitas. Program ini menjadi bagian dari upaya kolektif menuju Jawa Timur yang aman, sehat, berdaya saing, dan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045.
(Laporan: Adi Waluyo | Editor: Redaksi Satupena TV)