Bener Meriah –satupenatv.com
Harga kopi arabika Gayo di Kabupaten Bener Meriah, menjelang masuknya masa panen raya perlahan mengalami kenaikan.
“Kita beli kopi dari petani mulai dari harga Rp 16 ribu sampai Rp 17 ribu per bambu, tergantung kualitas kopinya,” ucap Rozi salah seorang pembeli kopi di kampung Tawar Sedenge, Kecamatan Bandar, Rabu (4/10/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rozi menjelaskan, para petani kopi umumnya menjual kopi kepada pengepul dalam kondisi gelondong atau buah cherry.
“Untuk saat ini, masih sebagian daerah yang masuk masa panen raya seperti di kawasan Blang Jorong, Mangku, Resap, Petukel dan sebagian tempat yang berada di dataran 1.100 s/d 1.200 MDPL,” jelasnya.
Sementara itu, menurut salah seorang pekerja di perusahaan eksportir kopi arabika Gayo, Salman mengatakan, jika untuk kopi dengan kondisi green bean atau biji hijau kering harganya berkisar antara Rp 83 ribu hingga Rp 85 ribu perkilogram.
Disebutkan Salman, untuk kopi arabika Gayo dengan kondisi gread 1 yang sudah di sortir saat ini berkisar di 90 ribu s/d 100 ribu.
“Memasuki bulan Oktober, di Bener Meriah sudah mulai memasuki awal musim panen dan puncaknya di perkiraan pada bulan November dan Desember,” lanjutnya
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Bener Meriah, Khairun Aksa, SE., MM mengatakan, dengan adanya kenaikan harga kopi ditingkat petani tersebut pihaknya berharap bisa meningkatkan kesejahteraan petani kopi sendiri.
“Cuaca yang akhir akhir ini tidak menentu diduga menjadi penyebab hasil panen kopi berkurang. Namun permintaan kopi di pasar terus naik, hal inilah yang membuat harga jual biji kopi naik,” pungkas Khairun Aksa. (Rel)