Takengon-SATUPENATV.COM Penjabat (Pj) Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si ikuti Talkshow bersama dengan Kepala Perwakilan BKKBN Aceh dan Ketua IPADI di Grand Hotel Bayu Hill, Kabupaten Aceh Tengah dengan dialog pembahasan terkait dengan Data Inklusif, Kamis (11/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Haili Yoga menyampaikan bahwa data sebagai sebuah kewajiban yang perlu disiapkan dalam segala aspek kehidupan harus disajikan dengan valid dan akurat sesuai dengan peruntukkannya.
Sebelumya, Pj. Bupati Haili Yoga juga bertindak sebagai Narasumber acara Penguatan Penyelenggaraan DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung KB yang di gelar oleh BKKBN Aceh di lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada Talkshow yang digelar dalam rangka memperingati Hari Kependudukan Dunia Tahun 2024 tersebut, Pj. Bupati Haili Yoga menyebutkan bahwa berbagai program yang telah diluncurkan oleh Pemkab Bener Meriah adalah untuk menciptakan masyarakat yang berbasis kolaborasi data.
“Data adalah sebuah kewajiban dan keharusan yang harus disiapkan dalam segala aspek. Dan Kami membuat data itu sebagai skala prioritas sesuai dengan peruntukannya. Seperti halnya data terhadap anak Stunting, implementasi dari program yang diterapkan dalam penanganan anak Stunting pada tiap-tiap umurnya berbeda, maka dari itu kita membutuhkan data yang valid dan akurat, sehingga dalam pengimplementasiannya bisa tepat sasaran”, ujarnya.
Sambung Haili Yoga, “Metode yang kami lakukan hari ini dalam pengumpulan data sudah betul-betul terukur. Kita sudah berikan pemahaman kepada Kepala Desa terkait data, tujuannya adalah agar jangan ada perbedaan dengan data-data yang ada pada Badan Statistik dan Dinas-dinas terkait. Hingga saat ini, yang kami lakukan di Bener Meriah adalah untuk menciptakan masyarakat yang berbasis kolaborasi data”, lanjutnya lagi.
Menurutnya, kolaborasi yang penting dilakukan adalah dengan Badan Pusat Statistik (BPS), sehingga data tersebut bisa digunakan sesuai dengan peruntukkan dan kebutuhannya, bukan berdasarkan kepentingannya.
Dalam dialognya pagi itu, Pj. Bupati Haili Yoga juga menuturkan bahwa terjadinya data yang tidak terkini adalah karena pasifnya partisipasi dan dukungan dari masyarakat.
Dalam hal tersebut, dirinya mengaitkan dengan tindakan pemeriksaan ibu hamil dan balita dengan resiko Stunting.
“Antara data dan pelayanan, terjadinya data yang tidak update salah satunya adalah karena adanya masyarakat atau ibu-ibu hamil atau dengan bayi yang tidak datang untuk melakukan pemeriksaan ke posyandu, sehingga tidak terupdate ke sistem data. Untuk itu, kami turun langsung ke masyarakat untuk memantau kondisi ril masyarakat di lapangan, bahkan kami juga melibatkan peranan Ulama untuk menyebarluaskan tentang kondisi tersebut kepada seluruh masyarakat”, lanjut Haili Yoga.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, SKM. M.Kes menuturkan bahwa pihaknya bertindak berdasarkan data dan fakta.
“Dalam siklus data dan kehidupan akan selalu ada perubahan data dalam segala aspek. Namun data yang sejauh ini terkumpul pada kami (BKKBN Aceh) sudah valid. Itulah dasar kita bisa bertindak, karena adanya data dan fakta yang akurat”, ujarnya.
Sedangkan Ketua Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI), Dr. Sudibyo Alimoeso, M.A menyebutkan bahwa penguatan data inklusif yang di optimalkan adalah terkait dengan wanita dan kesehatan.
Dirinya juga menyebutkan bahwa data harus menjadi tameng, meskipun terkait hal reproduksi wanita banyak mengandung data yang sensitif.
“Data itu penting dan harus menjadi tameng, maka dari itu data harus valid dan terkini. Salah satu Data Inklusi yang perlu kita lakukan penguatan adalah terkait dengan Wanita dan Kesehatan, karena semua wanita yang membutuhkan kesehatan reproduksi harus dilayani. Namun terhadap penguatan Data Inklusif dalam Kependudukan, kami menyasar kepada wanita yang belum menikah, yakni kita berikan edukasi terkait kesehatan reproduksi, meskipun terkait hal reproduksi ini banyak data yang sensitif”, ujar Sudibyo.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa IPADI merupakan organisasi profesi dan ahli demografi di Indonesia.
Live dialog yang disiarkan langsung oleh RRI Takengon pagi itu mengusung tema “Menyatukan Kekuatan Data Inklusif Menuju Masa Depan yang Tanggung dan Adil Bagi Semua” dan secara serentak juga ikut di siarkan pada siaran RRI Meulaboh, RRI Banda Aceh, RRI Lhokseumawe dan RRI Rimba Raya. (rd)