Jakarta – Menteri Hukum dan HAM RI, Supratman Andi Agtas melaksanakan kunjungan kerja ke Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Rabu (28/8). Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Irjen Kemenkumham sekaligus Plt. Dirjen Pemasyarakatan, Reynhard Silitonga; Dirjen Imigrasi, Silmy Karim; Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta, R. Andika Dwi Prasetya; serta jajaran Pimti Pratama dari Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, dan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
Kunjungan kerja ini dalam rangka untuk melakukan pengecekan sarana dan prasarana serta menyaksikan hasil karya para warga binaan. Kedatangan Menkumham Supratman Andi Agtas dan rombongan disambut langsung oleh Kalapas Narkotika Cipinang Fonika Affandi dan sejumlah kepala unit pelaksana teknis (UPT) di jajaran Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menteri Hukum dan HAM yang baru dilantik beberapa hari ini juga melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana serta makanan yang diberikan bagi para warga binaan secara langsung. Beliau juga berkesempatan untuk melihat-lihat sejumlah hasil karya kerajinan tangan yang dibuat oleh warga binaan seperti String Art, Handy Craft, lukisan, roti, dan konveksi. Menkumham mengungkapkan rasa terkejutnya atas kualitas dan kreativitas yang ditunjukkan oleh para warga binaan.
Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi area dapur, gazebo, dan blok hunian. Di gazebo, Menkumham menyaksikan langsung berbagai program pembinaan yang sedang berlangsung, termasuk kegiatan pramuka, olahraga, dan musik. Selain itu, Menkumham juga diperkenalkan pada inovasi unggulan Lapas Narkotika, yaitu SAPA WBP.
“Saya sangat surprise dengan program pembinaan yang ada di sini. Program-program ini bukan hanya memberikan keterampilan, tetapi juga mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” ujarnya.
Dengan kunjungan ini, Menkumham Supratman Andi Agtas berharap agar program pembinaan di Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta dapat terus ditingkatkan, baik dalam hal kualitas maupun cakupannya. Beliau juga menyatakan komitmen untuk membantu mencarikan pasar bagi produk-produk karya warga binaan, sehingga hasil kreativitas dan keterampilan mereka tidak hanya dikenal, tetapi juga dihargai oleh masyarakat luas.
“Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi para warga binaan dalam memperoleh keterampilan dan kepercayaan diri, tetapi juga bagi masyarakat yang dapat menikmati hasil karya berkualitas tinggi. Dengan demikian, produk-produk warga binaan dapat menjadi simbol keberhasilan program pembinaan dalam membantu mereka mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan bekal yang lebih baik,” tandasnya.
Laporan :Gus