Tantangan Berat Menanti Syech Muharram

- Editor

Saturday, 30 November 2024 - 09:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Aceh – 30 November 2024, Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 berjalan cukup menarik, berbagai dinamika yang terjadi sepanjang gelaran Pilkada mulai dari masa pencalonan hingga pasca pencoblosan memberikan warna tersendiri, dari drama kotak kosong seperti di Singkil dan Aceh Utara, isu money politics dan intimidasi seperti yang ditengarai terjadi di beberapa wilayah, hingga saling klaim kemenangan antar kandidat, semua mewarnai Pilkada kali ini.

Namun sebagai warga Aceh Besar tentu momen yang paling monumental adalah meskipun belum pleno KIP, keunggulan Syech Muharram melalui jalur independen. Keberhasilan ini seakan memberikan pelajaran untuk kita semua sekaligus membuktikan bahwa dominasi “oligarki” partai politik masih bisa ditantang dan dikalahkan oleh gerakan rakyat independen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemenangan ini tentu membawa kebanggaan tersendiri bagi Syech Muharram yang maju tanpa partai, tetapi di balik itu juga menghadirkan tantangan yang tidak ringan. Sebagai Bupati Aceh Besar terpilih, Syech Muharram memikul tanggung jawab besar untuk merealisasikan janji-janji perubahan dan membuktikan bahwa kepemimpinan independen mampu membawa kemajuan bagi daerah. Untuk itu, strategi, komunikasi, dan keteguhan prinsip akan menjadi faktor kunci.

Ada beberapa langkah yang sekaligus tantangan yang harus dihadapi, yang pertama yaitu sebagai pemimpin Eksekutif Syech harus mampu membangun dan menjalin komunikasi Harmonis dengan Parlemen, hal ini penting agar program pembangunan yang telah dirancangnya bisa mendapat dukungan dari legeslatif sehingga bisa berjalan dengan baik.

Kita semua tentu mengetahui bahwa anggota parlemen adalah perwakilan partai politik yang berhasil dikalahkan Syech dalam Pilkada, membangun komunikasi yang harmonis dengan mereka menjadi langkah pertama yang harus dilakukan. Pendekatan rendah hati dari Syech dan timnya sangat penting untuk menciptakan suasana kondusif. Adalah penting bagi Syech maupun orang yang dipercayakannya untuk menjembatani komunikasi tersebut untuk sebisa mungkin menghindari hal-hal yang berpotensi menghambat komunikasi, karena hal ini hanya akan memperkeruh hubungan yang seharusnya harmonis.

Syech sebagai pemimpin harus mampu mengendalikan sikap pendukungnya agar bisa menghindari euforia berlebihan atau narasi yang menyindir pihak lain. Di Aceh sendiri kita sering mendapati timses atau orang-orang di sekeliling kandidat yang memenangkan pertarungan bersikap berlebihan yang kontraproduktif dengan upaya membangun pemerintahan yang harmonis. Di sinilah leadership seorang Syech Muharram sangat dibutuhkan, Syech harus memastikan bahwa mereka tidak menunjukkan sikap arogan, baik di media maupun di lapangan. Sikap profesional dan inklusif akan membangun citra positif dan memperkuat legitimasi pemerintahan.

Syech juga sebisa mungkin harus bisa memastikan Program Kerja sebagai mana yang telah direncanakan dan dikampanyekan tetap menajadi prioritas yang utama. Artinya dalam berkomunikasi dengan parlemen, Syech perlu menjaga agar kesepakatan yang tercapai tidak mengorbankan program kerja yang telah dirancang. Dialog atau negosiasi yang diupayakan dan dilakukan harus didasarkan pada rasa saling menghargai, sehingga setiap pihak merasa dilibatkan tanpa merasa didikte dengan tetap fokus dan berorientasi pada tujuan utama untuk mewujudkan program pembangunan.

Baca Juga:  PMI Bireuen Sukses Mengelar Donor Darah Sebanyak 109 Kantong

Syech beserta jajarannya juga harus memastikan bahwa kepentingan rakyat tetap menjadi prioritas utama. Pendukungnya perlu diarahkan untuk mengutamakan visi pembangunan berkeadilan, bukan kepentingan pribadi atau kelompok. Kita juga bisa mengaca pada pengalaman orang-orang terdahulu pasca kemenangan yang mana ada di antara timsesnya yang bahkan mempertontonkan perilaku arogan dan merasa paling berkuasa yang pada akhirnya merusak kredibilitasnya sebagai pemimpin untuk semua kelompok dan semua golongan di Aceh Besar.

Selain itu Syech juga harus mampu menghindari jebakan kepentingan. Sebagai pemimpin independen, Syech perlu ekstra waspada terhadap kepentingan pihak tertentu yang dapat menyandera atau menjebaknya dalam kesalahan fatal. Prinsip kehati-hatian dan integritas akan menjadi tameng yang efektif dalam menghadapi tekanan politik maupun ekonomi.

Sebagai orang yang sudah cukup berpengalaman di dunia politik, tentu saya haqqul yakin Syech sudah belajar banyak dari pengalaman pemimpin sebelumnya terutama dari kalangan sesama eks kombatan seperti Irwandi, Doto Zaini dan juga Adun Muklis yang sudah pernah berkuasa di Aceh Besar tentunya.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kepemimpinan gubernur dan bupati-bupati sebelumnya, khususnya dari kalangan eks kombatan tadi. Mereka pernah dipuja sebagai simbol harapan, tetapi kehilangan dukungan publik karena terlena oleh kekuasaan. Syech harus tetap konsisten dengan visi perubahan untuk mempertahankan kepercayaan rakyat.

Tantangan yang menanti Syech Muharram memang berat, tetapi jiwa kepemimpinan Syech yang sudah terlatih sejak di medan tempur dan didampingi oleh sosok Pak Syukri yang sudah sangat berpengalaman di pemerintahan serta tetap menjadi pemimpin yang terbuka terhadap masukan bahkan juga kritikan maka Insya Allah tidak mustahil untuk bisa diatasi dengan baik. Dengan kerja sama yang baik, komunikasi yang efektif, dan komitmen terhadap visi perubahan, Aceh Besar insya Allah dapat dibawa menuju masa depan yang lebih baik.

Terakhir saya mengucapkan selamat kepada Syech Muharram dan Pak Syukri. Doa dan harapan kami menyertai Anda. Semoga Allah memudahkan setiap langkah, memberikan petunjuk dalam setiap keputusan, dan melindungi Anda dari segala hambatan.

Bersama rakyat, perubahan itu Insya Allah terwujud!

Penulis: Ramadhan Al-Faruq

Berita Terkait

Penyebar Konten Pornografi di Limpahkan Ke Kejaksaan Aceh Besar
Polres Pidie Jaya Optimalkan Pengamanan dengan Patroli Terpadu
DI USIA GAM KE 48, MASIHKAH KESEJAHTERAAN RAKYAT MENJADI TUJUAN?
Jaga Kondusifitas Kamtibmas Diwilkumnya, TNI-Polri di Aceh Tengah Lakukan Patroli Bersama
Safari Subuh, Kapolres Aceh Tengah : Jadilah Pribadi Yg Ikhlas Serta Jaga Persatuan Dan Kesatuan
Jelang Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Aparat Gabungan TNI – Polri di Bener Meriah Patroli Keamanan 
Babinsa Koramil 10/Celala Kembali Komsos di Desa Blang Delem
Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lhokseumawe Beri Keterangan Terkait Dirinya Arogan
Berita ini 164 kali dibaca

Berita Terkait

Wednesday, 4 December 2024 - 10:09 WIB

Polres Pidie Jaya Optimalkan Pengamanan dengan Patroli Terpadu

Wednesday, 4 December 2024 - 08:23 WIB

Babinsa Koramil 06/Babul Rahmah kodim 0108/Agara Bantu Petani Tanam Jagung Di Desa Binaan

Wednesday, 4 December 2024 - 07:40 WIB

Karutan Bener Meriah:Maulid Nabi SAW Adalah Momentum Tingkatkan Keimanan dan Persaudaraan

Wednesday, 4 December 2024 - 07:28 WIB

MKKS Swasta Sosialisasikan “Habit Learning” di SMP 1 PGRI Bululawang

Wednesday, 4 December 2024 - 07:15 WIB

Jaga Kondusifitas Kamtibmas Diwilkumnya, TNI-Polri di Aceh Tengah Lakukan Patroli Bersama

Wednesday, 4 December 2024 - 04:52 WIB

Safari Subuh, Kapolres Aceh Tengah : Jadilah Pribadi Yg Ikhlas Serta Jaga Persatuan Dan Kesatuan

Wednesday, 4 December 2024 - 03:59 WIB

Jelang Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Aparat Gabungan TNI – Polri di Bener Meriah Patroli Keamanan 

Wednesday, 4 December 2024 - 02:01 WIB

Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lhokseumawe Beri Keterangan Terkait Dirinya Arogan

Berita Terbaru